Apa yang harus dilakukan apabila anggota keluarga meninggal ketika berhaji? Yuk temukan langkah-langkah yang harus diambil apabila anggota keluarga meninggal ketika berhaji, termasuk proses administrasi dan pengurusan jenazah.
Ibadah haji menguji fisik bagi setiap umat muslim yang menjalankan. Perjalanan istimewa ini tidak membuat para jamaah yang meninggal ketika menjalankan ibadah di tanah suci.
Kehilangan anggota keluarga adalah momen yang sangat berat, terutama ketika hal tersebut terjadi saat menjalankan ibadah haji. Dalam situasi seperti ini, penting untuk memahami apa yang harus dilakukan apabila anggota keluarga meninggal ketika berhaji. Proses ini membutuhkan perhatian dan tindakan yang tepat agar segala sesuatunya bisa berjalan dengan baik.
Umur memang tidak ada yang tahu, sejumlah jamaah yang menunaikan ibadah haji di Tanah suci selama masa ibadah banyak yang meninggal karena cuaca panas yang ekstrem, dan beberapa faktor lainnya. Lalu ketika anggota keluarga meninggal di tanah suci, bagaimana prosedur pengurusan jamaah haji yang meninggal ketika di Tanah suci?
Pengurusan Jamaah Haji yang Meninggal di Tanah Suci
Terdapat beberapa hal yang wajib diperhatikan ketika anggota keluarga meninggal saat berhaji. Apa yang harus dilakukan apabila anggota keluarga meninggal ketika berhaji adalah memastikan berita kematian tersebut apakah sumbernya valid.
Kemudian akan dibantu oleh tenaga kesehatan haji (TKH) untuk menyampaikan kepada tim surveilans kantor kesehatan haji Indonesia (KKHI) di Madinah. Informasi mengenai kematian anggota keluarga yang sedang berhaji harus lengkap dari kronologi, waktu, tempat, dan riwayat penyakit. Lalu langkah selanjutnya bagaimana pengurusan jamaah haji yang meninggal di Tanah suci? Berikut ini apa yang harus dilakukan apabila anggota keluarga meninggal ketika berhaji.
1. Apabila anggota keluarga meninggal dunia saat berada di tanah suci, langkah awal yang harus diambil adalah melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwenang setempat. Biasanya, pengelola haji di Indonesia akan memiliki prosedur tertentu untuk menangani kasus seperti ini. Setelah melaporkan, penting juga untuk mengumpulkan dokumen yang diperlukan, termasuk identitas dan bukti kematian.
2. Kemudian ketua kloter akan memeriksa jenazah ditemani oleh dokter. Hal ini dilakukan untuk memastikan dan mencatat sebab – sebab kematian dari jenazah.
3. Ketua Kloter akan memberikan informasi mengenai jenazah seperti nama, penerbangan, waktu kematian, dan lain sebagainya.
4. Ketua kloter akan melaporkan kepada maktab atau markaz serta daerah kerja atau pihak muassasah yang bekerja sama dengan waziratul hajj atau Kementerian Haji Arab Saudi. Selanjutnya pihak Maktab akan membuatkan surat keterangan kematian dari rumah sakit atau CoD (Certificate of death). Surat keterangan kematian dapat dikeluarkan sekitar 1 jam setelah pasien dinyatakan meninggal di rumah sakit. Namun untuk kasus kematian di luar rumah sakit tentunya proses lebih lama sebab harus mendapatkan surat konfirmasi dari kepolisian.
5. Selanjutnya setelah proses selesai, maka baru dilakukan pengurusan dokumen ke konsulat Indonesia di Jeddah. Dokumen ini merupakan surat izin pemakaman. Jamaah haji yang meninggal di Tanah suci akan diurus pemakamannya oleh muassasah. Jenazah jamaah haji yang meninggal biasanya dimakamkan di makam umum luar kota Makkah atau Madinah.
6. Kemudian pengurusan jenazah dengan memandikan, mengkafani, hingga menguburkan dilakukan pihak penyelenggara pemulasara jenazah oleh yayasan swasta di Arab Saudi dan ini tentunya gratis. Petugas pemakaman biasanya akan meminta uang tip seikhlasnya.
7. Pihak dari Maktab juga memberikan kesempatan jenazah untuk di sholati di Masjidil Haram apabila ada permintaan dari pihak keluarga jamaah yang meninggal. Bahkan keluarga dapat mendampingi ketika jenazah di sholatkan dan dimakamkan.
Jamaah Haji yang Wafat di Tanah Suci Tidak Dipulangkan
Apa yang harus dilakukan apabila anggota keluarga meninggal ketika berhaji ialah proses pengurusan. Namun perlu diketahui bahwa jamaah haji yang meninggal dunia di Tanah suci tidak dapat dipulangkan ke kampung halaman sebab urusannya sangat sulit. Tidak perlu kawatir bagi keluarga karena jenazah akan diurus oleh pihak pemerintah Arab Saudi dengan baik.
Meninggal di Tanah Suci Merupakan Kemuliaan
Kepergian keluarga tercinta dimanapun terjadi tentunya akan membawa duka bagi keluarga yang ditinggalkan. Namun bagi keluarga yang ditinggalkan harus menenangkan hati dan mengikhlaskan kepergian orang tercinta dengan sedikit lebih baik setelah mengetahui kemuliaan meninggal dunia di tanah suci.
Meninggal ketika sedang menjalankan ibadah haji menjadi dambaan bagi setiap muslim. Hal ini dipercaya dan memiliki keutamaan bahwa meninggal di tanah suci sebagai tanda husnul khatimah.
Menurut hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumiddin bahwa “Barang siapa yang berangkat haji dan umrah, lalu meninggal (dalam perjalanan), Allah akan membalasnya berupa pahala haji dan umrah sampai hari kiamat. Dan siapa yang mati di salah satu tanah terlarang, maka dia tidak akan dimintai pertanggungjawaban, maka akan dikatakan kepadanya, ‘Masuklah ke surga’.” (HR. al-Baihaqi).
Riwayat lain mejelaskan tentang kemuliaan bagi seseorang yang meninggal di tanah suci bahwa “Siapa pun yang meninggal di salah satu tanah suci; Mekkah dan Madinah, maka dia berhak mendapatkan syafaatku, dan kelak dia termasuk orang-orang yang selamat.” (Dilaporkan oleh al-Baihaqi).
Memahami apa yang harus dilakukan apabila anggota keluarga meninggal ketika berhaji akan sangat membantu dalam mengurangi kebingungan dan memberikan dukungan emosional di tengah kesedihan.
Di akhir, proses ini tentu bukanlah hal yang mudah. Namun, dengan langkah yang tepat dan dukungan dari berbagai pihak, keluarga yang ditinggalkan dapat mengatasi situasi yang sangat sulit ini.
Merelakan dan mengenang anggota keluarga yang telah pergi adalah bagian dari perjalanan tersebut, meskipun tidak pernah mudah. Bagi keluarga yang ditinggalkan diharapkan keluarga dapat menghadapi keadaan ini dengan lebih tenang dan bijaksana.
Itu tadi penjelasan mengenai apa yang harus dilakukan apabila anggota keluarga meninggal ketika berhaji. Semoga dari penjelasan yang telah diberikan dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Menunaikan ibadah ke tanah suci, tentunya membutuhkan biro perjalanan terbaik untuk membantu serta menemani dalam menjalankan rangkaian ibadah dengan baik.
Salah satu biro umroh terpercaya adalah Rawda travel. Rawda travel merupakan penyedia perjalanan umroh yang telah mendapatkan kepercayaan bagi masyarakat di Indonesia.
Penyedia umroh Tangerang dan sekitarnya ini menyediakan berbagai pilihan paket umroh hemat dan salah satu paket umroh terbaiknya ialah paket umroh plus Turki.
Dapatkan perjalanan umroh dengan akomodasi dan pelayanan terbaik dengan Rawda Travel umroh.