Jangan bingung, inilah fungsi pintu masjid nabawi yang berjumlah puluhan. Masjid Nabawi di Madinah merupakan salah satu masjid paling penting bagi umat Islam setelah Masjidil Haram di Makkah. Masjid ini memiliki keistimewaan tersendiri, tidak hanya dari segi arsitektur megahnya, tetapi juga karena menjadi pusat aktivitas keagamaan, tempat berkumpulnya para ulama, dan menjadi destinasi utama bagi jutaan jamaah haji dan umrah setiap tahunnya.
Salah satu keunikan Masjid Nabawi adalah banyaknya pintu yang mengelilinginya, yang masing-masing memiliki sejarah panjang dan makna tersendiri. Setiap pintu bukan hanya berfungsi sebagai akses masuk dan keluar, tetapi juga mencerminkan perubahan dan perkembangan masjid ini dari masa ke masa. Untuk membantu Anda lebih memahami makna dan fungsi dari setiap pintu, berikut adalah panduan lengkap mengenai pintu-pintu Masjid Nabawi yang jumlahnya mencapai puluhan!
Baca Juga: Tidak Perlu Bawa Sendiri! Sekarang 5 Liter Air Zamzam Disediakan Ketika Jamaah Pulang
Pintu Masjid Nabawi dari Masa ke Masa
Sejak pertama kali didirikan oleh Nabi Muhammad SAW, Masjid Nabawi hanya memiliki tiga pintu yang masing-masing terletak di sisi yang berbeda. Tiga pintu ini memiliki peran penting dalam sejarah Masjid Nabawi dan perkembangan awal Islam:
- Pintu Menghadap Kiblat Awal: Pada masa awal pembangunan, salah satu pintu mengarah ke kiblat yang saat itu masih menghadap ke Masjidil Aqsha di Yerusalem, Palestina. Pintu ini menjadi akses utama bagi para sahabat yang masuk ke masjid untuk beribadah menghadap ke arah Masjidil Aqsha. Namun, setelah datangnya wahyu yang memerintahkan perpindahan kiblat dari Masjidil Aqsha ke arah Ka’bah di Makkah, pintu yang berada di dinding selatan kemudian ditutup, dan pintu baru dibuka di dinding utara untuk menyesuaikan arah kiblat yang baru. Perubahan ini merupakan momen bersejarah dalam Islam yang menunjukkan kedekatan spiritual umat Islam dengan Ka’bah di Makkah.
- Pintu Atikah atau Ar-Rahmah: Di sisi barat Masjid Nabawi, terdapat pintu yang dikenal dengan nama Pintu Atikah. Nama ini diambil dari salah satu nama perempuan yang dikenal dekat dengan Rasulullah SAW. Namun, seiring berjalannya waktu, nama pintu ini berubah menjadi Pintu Ar-Rahmah. Pintu ini sering menjadi salah satu pintu favorit bagi para jamaah yang ingin masuk ke Masjid Nabawi, karena lokasinya yang strategis dan dekat dengan berbagai area penting di sekitar masjid. Nama Ar-Rahmah, yang berarti “kasih sayang”, juga memberikan kesan mendalam bagi jamaah yang melintasinya, seolah disambut dengan rahmat dan berkah saat memasuki masjid.
- Pintu Utsman atau Jibril: Di arah timur Masjid Nabawi, terdapat pintu yang awalnya dikenal dengan nama Pintu Utsman, yang diambil dari nama salah satu sahabat dekat Nabi Muhammad SAW. Namun, seiring waktu, pintu ini lebih dikenal dengan nama Pintu Jibril. Nama ini diberikan karena diyakini di sekitar area ini Malaikat Jibril sering datang menyampaikan wahyu kepada Rasulullah SAW. Pintu Jibril memiliki nilai spiritual yang tinggi dan sering digunakan oleh para peziarah yang ingin merasakan kedekatan dengan sejarah Islam dan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di masa Rasulullah.
Perkembangan Pintu di Masa Khalifah Umar bin Al-Khattab
Perubahan besar dalam pembangunan Masjid Nabawi terjadi pada masa kepemimpinan Khalifah Umar bin Al-Khattab radhiyallahu ‘anhu, yang merupakan salah satu khalifah dari Khulafaur Rasyidin. Masjid Nabawi mengalami perluasan signifikan untuk menampung jumlah jamaah yang semakin banyak dari berbagai wilayah jazirah Arab. Khalifah Umar memahami betapa pentingnya menyediakan ruang yang cukup untuk kenyamanan para jamaah. Pada masa kepemimpinannya, jumlah pintu di Masjid Nabawi bertambah menjadi enam pintu, yang masing-masing dibuat dengan mempertimbangkan kebutuhan jamaah saat itu.
Penambahan pintu ini bukan hanya menambah akses masuk ke dalam masjid, tetapi juga mengatur alur keluar masuk jamaah dengan lebih tertib. Khalifah Umar juga memperhatikan aspek keselamatan dan kenyamanan dengan membuat pintu-pintu yang cukup besar sehingga jamaah tidak perlu berdesakan saat keluar masuk masjid. Selain itu, beliau juga menambahkan ornamen-ornamen sederhana pada pintu-pintu tersebut, yang kemudian menjadi cikal bakal desain pintu-pintu megah yang kita kenal saat ini di Masjid Nabawi.
Baca Juga: Tips Dalam Mengatasi Cuaca Panas Ketika di Mekkah
Pintu Masjid Nabawi Saat Ini: Jumlah dan Fungsi
Seiring dengan perkembangan zaman dan meningkatnya jumlah jamaah yang datang ke Masjid Nabawi, masjid ini terus diperluas, baik dari segi luas bangunan maupun jumlah pintu yang dimilikinya. Saat ini, Masjid Nabawi memiliki 86 pintu yang tersebar di berbagai sisi masjid. Jumlah pintu ini ditujukan untuk memastikan kenyamanan dan kelancaran arus jamaah yang datang dari berbagai penjuru dunia. Pintu-pintu ini dilengkapi dengan nomor yang tertera jelas di samping masing-masing pintu, memudahkan para jamaah untuk menemukan pintu masuk dan keluar yang sesuai dengan arah tujuan mereka.
- Akses Masuk dan Keluar bagi Jamaah: Dengan jumlah jamaah yang bisa mencapai jutaan, terutama pada musim haji dan bulan suci Ramadan, pintu-pintu ini dirancang agar dapat memuat rombongan besar jamaah dalam satu waktu. Setiap pintu memiliki ukuran yang cukup lebar, dan beberapa pintu dilengkapi dengan teknologi modern seperti sistem pendingin udara untuk menjaga kenyamanan jamaah yang melewatinya, terutama pada musim panas di Madinah.
- Mengatur Arus Jamaah: Pintu-pintu ini tidak hanya berfungsi sebagai akses masuk dan keluar, tetapi juga untuk mengatur arus jamaah agar lebih tertib. Pintu-pintu tertentu dikhususkan untuk jamaah pria, sementara pintu lainnya diperuntukkan bagi jamaah wanita, sehingga memudahkan pengaturan area ibadah di dalam masjid. Selain itu, ada juga pintu-pintu yang ditunjuk khusus untuk jamaah yang membutuhkan aksesibilitas lebih, seperti lansia atau mereka yang menggunakan kursi roda.
- Memudahkan Identifikasi dan Orientasi: Dengan luasnya area Masjid Nabawi, terutama setelah berbagai proyek perluasan, pintu-pintu yang diberi nomor ini sangat membantu para jamaah dalam mengenali pintu mana yang mereka gunakan. Bagi mereka yang baru pertama kali berkunjung ke Masjid Nabawi, nomor dan nama-nama pintu ini menjadi penunjuk arah yang sangat membantu, mengingat setiap pintu memiliki titik tujuan yang berbeda, baik menuju area sholat, Raudhah, atau tempat parkir.
Pintu-Pintu dengan Nilai Sejarah
Tidak hanya berfungsi secara praktis, beberapa pintu di Masjid Nabawi juga memiliki nilai sejarah yang sangat mendalam. Nama-nama pintu seperti Pintu Ar-Rahmah dan Pintu Jibril masih dipertahankan hingga kini sebagai bagian dari pelestarian sejarah Masjid Nabawi. Nama-nama tersebut tidak hanya mengingatkan kita akan peristiwa-peristiwa bersejarah di masa Rasulullah, tetapi juga menjadi sumber inspirasi bagi para peziarah yang ingin merasakan nuansa spiritual yang lebih dekat dengan jejak-jejak perjuangan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.
Banyak jamaah yang memilih untuk masuk melalui pintu-pintu ini karena nilai simbolisnya, berharap mendapatkan berkah dan keberkahan saat memasuki Masjid Nabawi melalui pintu-pintu yang penuh sejarah tersebut. Pintu-pintu ini seakan menjadi penghubung antara masa lalu yang penuh dengan keteladanan dan masa kini yang dipenuhi oleh doa-doa para jamaah dari seluruh dunia.
Penutup
Dengan jumlah yang mencapai 86 pintu, Masjid Nabawi bukan hanya menampilkan keindahan arsitektur dan kemegahan bangunannya, tetapi juga mencerminkan bagaimana sejarah dan perkembangan Islam terukir di setiap sudutnya. Setiap pintu memiliki peran dan maknanya masing-masing, memberikan kenyamanan bagi jutaan jamaah yang datang untuk beribadah dan mencari ketenangan spiritual.
Mengetahui fungsi dan sejarah dari pintu-pintu ini akan membantu Anda dalam merencanakan kunjungan ke Masjid Nabawi agar lebih nyaman dan penuh dengan pengalaman spiritual yang tak terlupakan. Jadi, jangan bingung saat berkunjung ke Masjid Nabawi! Dengan memahami panduan ini, perjalanan ibadah Anda akan semakin bermakna.
Sebagai agen biro perjalanan umroh Jakarta, Rawda Travel menawarkan berbagai pilihan paket untuk Anda, termasuk paket umroh hemat dan paket umroh plus Turki. Rawda Umroh telah memiliki izin resmi dan melayani berbagai jamaah dari seluruh Indonesia. Testimoni positif yang diterima oleh Rawda adalah bukti dari kepercayaan dan kualitas layanan yang diberikan kepada masyarakat.
Baca Juga: Wajib Dibawa! Ini Dokumen Umroh yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Berangkat