Payung Masjid Nabawi: Sejarah dan Fakta Menariknya

Payung Masjid Nabawi

Informasi lengkap payung Masjid Nabawi. Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi, dikenal sebagai salah satu masjid yang paling besar dan suci bagi umat Islam setelah Masjidil Haram di Makkah. Salah satu fitur unik yang menarik perhatian jutaan jamaah dan pengunjung dari seluruh dunia adalah payung-payung raksasa yang terdapat di pelataran masjid.

Payung Masjid Nabawi ini tidak hanya memiliki fungsi praktis untuk memberikan perlindungan dari terik matahari, tetapi juga merupakan simbol kemajuan teknologi dalam rangka meningkatkan kenyamanan bagi para jamaah yang datang untuk beribadah. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi sejarah, fungsi, dan fakta menarik mengenai payung-payung raksasa di Masjid Nabawi.

Baca Juga: Kisah Tragis Sayyidina Hasan dan Husein, Cucu Nabi Muhammad SAW

Sejarah Pembangunan Payung Masjid Nabawi

Proyek pemasangan payung Masjid Nabawi raksasa di pelataran Masjid Nabawi merupakan bagian dari upaya untuk memperbarui dan menambah kenyamanan kompleks masjid yang telah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Masjid Nabawi sendiri, yang dibangun pada tahun 622 Masehi oleh Nabi Muhammad setelah hijrah ke Madinah, telah mengalami berbagai perluasan sepanjang sejarah. Pembangunan payung raksasa ini dimulai pada tahun 2010 sebagai bagian dari proyek pengembangan masjid untuk memenuhi kebutuhan umat yang semakin meningkat.

Payung-payung ini dirancang dan diproduksi dengan melibatkan kerja sama antara beberapa perusahaan internasional, termasuk perusahaan dari Jerman dan Jepang. Proyek ini dikerjakan oleh Bin Laden Group yang berperan sebagai kontraktor utama dalam pemasangan dan pengelolaan payung tersebut. Proses konstruksi memakan waktu yang cukup lama, tetapi hasil akhirnya menjadi salah satu keajaiban teknik modern yang memberikan kenyamanan bagi jamaah, terutama di tengah suhu yang sangat panas di musim panas.

Setiap payung dirancang dengan teknologi canggih yang memungkinkan pembukaan dan penutupan secara otomatis. Hal ini memungkinkan payung digunakan sesuai dengan kondisi cuaca, baik untuk memberikan perlindungan dari terik matahari di siang hari maupun hujan di musim tertentu. Struktur payung ini juga dibuat tahan terhadap angin kencang dan cuaca ekstrem lainnya, sehingga menjamin keamanan bagi para jamaah yang berada di bawahnya.

Bahan yang digunakan untuk payung tersebut adalah material berkualitas tinggi, seperti serat khusus yang mampu memantulkan panas matahari sekaligus memberikan ventilasi udara yang baik. Dengan teknologi ini, suhu di bawah payung dapat terasa jauh lebih sejuk meskipun di bawah terik matahari yang menyengat. Hal ini sangat membantu jamaah, khususnya pada saat pelaksanaan salat Jumat atau musim haji, ketika pelataran masjid dipadati oleh ribuan orang.

Proses pemasangan payung juga dilakukan dengan perencanaan yang sangat hati-hati. Setiap payung memiliki tiang setinggi sekitar 14 meter dengan mekanisme hidrolik yang dapat membuka dan menutup kanopi raksasa. Desain tiang-tiang ini dihiasi dengan ornamen khas Timur Tengah yang selaras dengan arsitektur Masjid Nabawi, sehingga tidak hanya fungsional tetapi juga estetis.

Secara total, terdapat 250 unit payung raksasa yang dipasang di pelataran Masjid Nabawi. Payung Masjid Nabawi ini mencakup area yang sangat luas, sehingga mampu menampung ribuan jamaah sekaligus. Selain memberikan kenyamanan fisik, keberadaan payung ini juga memberikan kesan modern yang tetap harmonis dengan suasana spiritual masjid. Payung-payung ini mencerminkan gabungan sempurna antara inovasi teknologi dan keindahan arsitektur Islam.

Pembangunan payung ini juga menjadi simbol modernisasi dalam pengelolaan masjid yang tetap berpegang pada nilai-nilai Islam. Selain itu, proyek ini menunjukkan bagaimana teknologi modern dapat digunakan untuk mendukung aktivitas keagamaan dengan cara yang inovatif dan berkelanjutan. Dengan adanya payung ini, jamaah dari berbagai penjuru dunia dapat menjalankan ibadah dengan lebih nyaman, terlepas dari tantangan cuaca yang ada di Madinah.

Hingga saat ini, payung raksasa di Masjid Nabawi menjadi salah satu daya tarik utama bagi para jamaah dan wisatawan yang berkunjung ke Madinah. Inovasi ini tidak hanya memberikan kemudahan, tetapi juga menjadi simbol kemajuan teknologi yang selaras dengan fungsi masjid sebagai pusat ibadah umat Islam di seluruh dunia. Proyek ini menjadi bukti nyata bagaimana teknologi dapat diintegrasikan untuk mendukung kehidupan spiritual.

Fungsi dan Keunikan Payung Raksasa

Payung-payung ini memiliki ukuran yang sangat besar, dengan lebar mencapai 25 meter dan tinggi sekitar 20 meter. Keunikan utama dari payung ini adalah sistem operasionalnya yang otomatis. Payung-payung ini terbuka dan tertutup secara otomatis sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Pada musim panas, payung terbuka saat adzan Subuh dan ditutup menjelang Maghrib. Proses terbuka ini memakan waktu sekitar tiga menit, dan menjadi pemandangan yang mengagumkan bagi para jamaah yang sedang menunggu shalat.

Salah satu fitur menarik dari payung ini adalah pita biru yang melilit pada bagian tepi payung. Pita ini terbuat dari bahan khusus yang dirancang untuk menurunkan suhu di bawah payung hingga sekitar 8 derajat Celsius. Dengan suhu luar yang dapat mencapai 45 derajat, keberadaan payung ini memberikan kesejukan dan kenyamanan tambahan bagi jamaah yang sedang beribadah. Meskipun kebanyakan orang hanya memperhatikan fungsi payung dalam memberikan naungan, teknologi yang digunakan untuk mencapainya sungguh luar biasa.

Payung-payung ini juga memiliki kemampuan untuk melindungi jamaah dari hujan. Meskipun demikian, fungsinya lebih sering dimanfaatkan untuk melindungi jamaah dari panas matahari, terutama pada musim panas yang terik. Terdapat sekitar 250 payung yang tersebar di pelataran Masjid Nabawi, yang dapat menampung ribuan jamaah pada saat yang bersamaan. Setiap payung dirancang untuk menutupi area yang luas, yakni sekitar 143.000 meter persegi dengan kapasitas sekitar 228.000 orang.

Baca Juga: Beberapa Kisah Hafidz Penyandang Disabilitas di Indonesia, Bikin haru!

Sistem Otomatis dan Kendali Payung

Keistimewaan lainnya dari payung Masjid Nabawi adalah sistem kendali otomatis yang terintegrasi dengan waktu shalat. Setiap payung diatur sedemikian rupa agar terbuka pada waktu Subuh dan tutup menjelang Maghrib, sesuai dengan waktu shalat di Madinah.

Dengan adanya sistem otomatis ini, jamaah tidak perlu khawatir tentang cara membuka dan menutup payung, karena semuanya dilakukan secara otomatis tanpa adanya campur tangan manusia.

Selain itu, payung-payung ini juga dilengkapi dengan kipas besar yang menyemprotkan air di sekitar tiang penyangga untuk membantu mendinginkan udara di bawahnya. Dengan adanya kipas ini, udara yang beredar menjadi lebih sejuk dan nyaman bagi jamaah yang sedang berada di bawah payung. Pada saat musim dingin, payung-payung ini jarang dibuka, sementara pada musim panas, hampir setiap hari payung terbuka sejak pagi hingga sore hari.

Material Kuat dan Daya Tahan Payung

Payung yang dipasang di Masjid Nabawi terbuat dari bahan yang sangat kuat dan tahan lama. Kain yang digunakan untuk membuat payung ini lebih kuat dibandingkan kain terpal biasa. Bahan ini bahkan mampu menahan berat badan dua orang pekerja yang bertugas untuk membersihkan debu dan kotoran dari permukaan payung.

Keberlanjutan dari payung ini menjadi salah satu pertimbangan penting, mengingat kondisi cuaca yang ekstrem di Madinah yang dapat mencapai suhu sangat panas di musim panas.

Payung-payung ini dirancang agar dapat menahan beban berat dan dapat bertahan lama meskipun terpapar oleh angin kencang atau hujan deras. Perawatan dan pemeliharaan payung menjadi sangat penting untuk memastikan kelangsungan fungsi dan kualitasnya. Untuk itu, tim teknis yang berpengalaman secara rutin melakukan pengecekan dan perawatan untuk menjaga kondisi payung agar tetap optimal.

Peningkatan Kenyamanan Jamaah

Keberadaan payung-payung ini telah membawa perubahan besar dalam pengalaman beribadah di Masjid Nabawi. Dengan fasilitas seperti AC di dalam masjid dan payung raksasa di pelataran, jamaah dapat merasakan kenyamanan maksimal saat beribadah. Selain itu, Masjid Nabawi juga menyediakan fasilitas air zamzam yang tersebar di berbagai sudut masjid dan pelatarannya, memberi kemudahan bagi jamaah untuk mengakses air suci tersebut.

Selain itu, payung raksasa juga memberikan perlindungan dari cuaca panas bagi jamaah yang datang dari berbagai penjuru dunia untuk melaksanakan ibadah haji atau umrah. Banyak jamaah yang merasa sangat bersyukur karena dapat berlindung di bawah payung-payung ini, terutama saat mereka beristirahat atau menunggu waktu shalat.

Dampak Payung Masjid Nabawi pada Umat Islam dan Dunia

Payung raksasa ini juga menunjukkan betapa teknologi dan modernisasi dapat berperan penting dalam menciptakan kenyamanan bagi umat Islam di tempat-tempat suci. Melalui proyek ini, Masjid Nabawi tidak hanya menjadi tempat ibadah yang sakral, tetapi juga simbol kemajuan yang mampu mengintegrasikan elemen tradisional dengan teknologi modern. Selain itu, keberadaan payung ini juga menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang datang untuk melihat secara langsung inovasi tersebut.

Proyek payung ini juga mencerminkan pentingnya keberlanjutan dalam pengelolaan tempat-tempat ibadah. Dengan teknologi yang dirancang untuk mengurangi suhu, meningkatkan kenyamanan, dan menghemat energi, Masjid Nabawi menunjukkan bagaimana masjid modern dapat beradaptasi dengan tantangan cuaca dan kebutuhan umat Islam yang semakin berkembang.

Kesimpulan

Payung-payung raksasa di Masjid Nabawi adalah bukti nyata dari penerapan teknologi canggih dalam meningkatkan kenyamanan jamaah. Dengan desain yang inovatif, bahan yang kuat, dan sistem otomatis yang memudahkan operasional, payung ini memberikan perlindungan yang sangat dibutuhkan oleh jamaah, terutama di tengah cuaca panas yang ekstrim.

Keberadaan payung Masjid Nabawi ini semakin menambah kemegahan Masjid Nabawi sebagai salah satu masjid terbesar dan terpenting di dunia. Selain memberikan kenyamanan fisik, payung ini juga menjadi simbol kemajuan dan keberlanjutan dalam pengelolaan fasilitas ibadah umat Islam.

Sebagai agen biro perjalanan umroh Jakarta, Rawda Travel menawarkan berbagai pilihan paket untuk Anda, termasuk paket umroh hemat dan paket umroh plus Turki. Rawda Umroh telah memiliki izin resmi dan melayani berbagai jamaah dari seluruh Indonesia. Testimoni positif yang diterima oleh Rawda adalah bukti dari kepercayaan dan kualitas layanan yang diberikan kepada masyarakat.

Baca Juga: Apa Sanksi Bagi Pelanggar yang Masuk Mekkah Tanpa izin?

Share the Post: