Inilah ulasan lengkap sejarah Madain Saleh yang mendapat pengakuan oleh UNESCO. Madain Saleh merupakan salah satu situs arkeologi penting di Arab Saudi yang menyimpan kisah kelam dan peringatan bagi umat manusia. Kota ini dikenal sebagai kota terkutuk karena sejarahnya yang kelam, di mana masyarakatnya menolak untuk mengikuti ajaran para nabi yang diutus oleh Allah SWT. Hal ini membuat Madain Saleh dihindari oleh penduduk dan bahkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Kisah ini telah menjadi bagian dari sejarah Islam yang memberikan pelajaran mengenai kepatuhan kepada perintah Tuhan. Meskipun demikian, Madain Saleh kini telah mendapatkan pengakuan sebagai salah satu situs warisan dunia UNESCO, menjadikannya destinasi wisata bersejarah yang menarik untuk dijelajahi.
Arab Saudi dikenal sebagai pusat peradaban Islam, dengan Makkah dan Madinah yang menjadi Tanah Suci bagi umat Islam. Namun, selain kedua kota tersebut, terdapat situs-situs kuno lainnya yang memiliki nilai sejarah, salah satunya adalah Madain Saleh atau dikenal pula sebagai Al-Hijr. Situs ini terletak di Provinsi Madinah, di dekat Al-‘Ula, wilayah Hijaz.
Madain Saleh menyimpan peninggalan sejarah yang berkaitan dengan kaum Tsamud dan Nabi Saleh AS, yang kisahnya tercatat dalam Al-Qur’an. Kisah ini menggambarkan bagaimana kaum Tsamud menerima azab besar dari Allah SWT karena keingkaran mereka terhadap ajaran yang disampaikan oleh Nabi Saleh.
Baca Juga: Wajib Dibawa! Ini Dokumen Umroh yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Berangkat
Mengenal Madain Saleh: Warisan Peradaban Kuno Nabatea
Madain Saleh atau Al-Hijr secara harfiah berarti “kota Saleh” dalam bahasa Arab. Situs ini kaya dengan peninggalan dari Bangsa Nabatea, sebuah peradaban yang pernah berjaya di wilayah tersebut sekitar abad ke-1 Masehi. Nabatea adalah bangsa yang juga dikenal dengan kota Petra di Yordania, dan Madain Saleh merupakan salah satu dari situs penting mereka. Kaum Nabatea dikenal karena kemampuan mereka dalam memahat batu-batu besar untuk dijadikan rumah, makam, dan bangunan lainnya. Bukti-bukti dari peradaban ini masih dapat ditemukan di Madain Saleh dalam bentuk monumen dan makam batu yang megah.
Meskipun bangsa Nabatea memiliki keterampilan yang luar biasa dalam arsitektur dan pemahatan batu, mereka dikenal menolak untuk menerima ajaran Nabi Saleh yang mengajak mereka untuk menyembah Allah SWT. Mereka memilih untuk tetap mempertahankan kepercayaan pada dewa-dewa dan berhala. Penolakan ini akhirnya berujung pada kehancuran mereka. Menurut kisah dalam Al-Qur’an dan hadis, Allah menurunkan azab berupa gempa bumi dan petir yang menghancurkan kaum Tsamud, meninggalkan bangunan-bangunan kokoh sebagai saksi bisu dari peristiwa tersebut.
Kini, Madain Saleh dipenuhi dengan bukit-bukit pasir berwarna merah, kuning, dan putih, menciptakan pemandangan yang kontras dengan bangunan ukiran batu yang ada. Situs ini menawarkan pemandangan menakjubkan dari arsitektur kuno yang masih bertahan hingga sekarang, menjadikannya destinasi wisata bersejarah yang menarik banyak peneliti dan wisatawan.
Madain Saleh: Kota yang Dijauhi Rasulullah SAW
Madain Saleh tidak hanya menjadi saksi bisu dari kehancuran kaum Tsamud, tetapi juga menjadi bagian dari perjalanan sejarah Nabi Muhammad SAW. Dalam sebuah riwayat, dikisahkan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah melewati wilayah ini dalam perjalanannya, namun beliau enggan untuk berhenti di sana. Rasulullah SAW bahkan memerintahkan para sahabat untuk mempercepat langkah mereka saat melewati Madain Saleh, meski beberapa dari mereka sedang minum dan memasak. Beliau mengingatkan bahwa tempat tersebut pernah dihuni oleh kaum yang zalim dan menerima azab dari Allah SWT.
Sikap Rasulullah SAW ini menjadi peringatan bagi umatnya agar tidak mengambil pelajaran dari tempat-tempat yang dihuni oleh kaum yang telah mendapatkan hukuman dari Allah. Diriwayatkan dalam hadis, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Janganlah kalian memasuki tempat tinggal orang-orang yang dzalim, kecuali sambil menangis. Karena apa yang menimpa mereka bisa menimpa kalian.” (HR. Ahmad dan Bukhari). Pesan ini menekankan pentingnya merenungi peristiwa masa lalu sebagai peringatan agar tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Kisah Nabi Saleh AS dan Mukjizat Unta
Kisah Nabi Saleh AS menjadi inti dari sejarah kelam yang melekat pada Madain Saleh. Nabi Saleh diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan ajaran tauhid kepada kaum Tsamud yang tinggal di wilayah Al-Hijr. Nabi Saleh berusaha mengajak kaumnya untuk meninggalkan penyembahan berhala dan kembali kepada ajaran menyembah Allah SWT. Sebagai bukti kenabian dan tanda kekuasaan Allah, Nabi Saleh diberikan mukjizat berupa keluarnya seekor unta betina yang sedang hamil 10 bulan dari sebuah batu besar yang terbelah.
Unta ini seharusnya menjadi tanda nyata bagi kaum Tsamud akan kebenaran ajaran yang dibawa oleh Nabi Saleh. Namun, hanya sebagian kecil dari mereka yang percaya, sementara sebagian besar lainnya menolak dan bahkan membunuh unta tersebut. Tindakan ini memancing kemurkaan Allah, yang kemudian menurunkan azab berupa gempa bumi dan sambaran petir yang meluluhlantakkan kaum Tsamud. Seluruh kaum pun binasa, meninggalkan sisa-sisa peradaban mereka yang kini menjadi saksi sejarah di Madain Saleh.
Baca Juga: Jangan Bingung! Simak Panduan Fungsi Pintu Masjid Nabawi yang Berjumlah Puluhan, Ada 86 Pintu!
Madain Saleh Sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO
Meski disebut sebagai kota terkutuk, Madain Saleh kini diakui sebagai salah satu situs warisan dunia oleh UNESCO sejak tahun 2008. Penetapan ini membuat Madain Saleh menjadi situs warisan dunia pertama di Arab Saudi. Pengakuan ini menunjukkan nilai sejarah dan budaya yang penting dari situs tersebut, meski masa lalu kota ini diwarnai oleh cerita tentang azab dan kehancuran.
Madain Saleh menyimpan sekitar 131 monumen makam batu dengan relief dan ukiran yang detail, berasal dari zaman Nabatea. Peninggalan ini tidak hanya menggambarkan kemampuan arsitektur bangsa Nabatea, tetapi juga menjadi cermin dari peradaban yang pernah berjaya di wilayah tersebut sebelum datangnya Islam. Meski memiliki sejarah kelam, kini Madain Saleh justru menarik minat banyak wisatawan yang ingin melihat langsung keindahan arsitektur kuno dan mempelajari sejarah panjang yang melekat pada tempat ini.
Kawasan Madain Saleh juga mencakup reruntuhan bangunan dan makam batu yang terpahat dengan indah, yang mencerminkan kemampuan teknik dan seni dari peradaban Nabatea. Situs ini terletak di tengah padang pasir yang luas, dikelilingi oleh bukit pasir berwarna-warni yang menciptakan suasana misterius. Bagi para wisatawan yang mengunjungi situs ini, mereka tidak hanya disuguhi keindahan alam dan arsitektur, tetapi juga kisah-kisah masa lalu yang penuh dengan pelajaran moral dan keimanan.
Pelajaran dari Madain Saleh: Sebuah Peringatan Bagi Umat Manusia
Sejarah Madain Saleh menjadi pengingat bagi umat manusia akan pentingnya ketaatan kepada ajaran Tuhan dan bahaya dari mengabaikan peringatan-Nya. Kisah kaum Tsamud dan Nabi Saleh AS memberikan pelajaran mengenai kesabaran dalam berdakwah dan konsekuensi dari penolakan terhadap ajaran kebenaran. Tempat ini mengingatkan kita bahwa seberapa kuatnya suatu peradaban, tanpa iman dan ketaatan kepada Allah, kehancuran bisa datang kapan saja.
Bagi umat Islam, Madain Saleh menjadi salah satu bukti nyata dari kisah-kisah dalam Al-Qur’an yang menceritakan tentang azab yang menimpa kaum-kaum terdahulu. Kota ini menjadi pelajaran tentang bagaimana sejarah seharusnya diambil sebagai hikmah agar tidak mengulangi kesalahan yang sama di masa depan. Meskipun kini telah menjadi situs warisan dunia, peringatan yang tersimpan di balik Madain Saleh tetap relevan bagi umat manusia di masa kini.
Sebagai agen biro perjalanan umroh Jakarta, Rawda Travel menawarkan berbagai pilihan paket untuk Anda, termasuk paket umroh hemat dan paket umroh plus Turki. Rawda Umroh telah memiliki izin resmi dan melayani berbagai jamaah dari seluruh Indonesia. Testimoni positif yang diterima oleh Rawda adalah bukti dari kepercayaan dan kualitas layanan yang diberikan kepada masyarakat.