Tanah Suci Mekkah dan Madinah adalah dua kota paling istimewa bagi umat Islam. Kesuciannya menuntut setiap orang yang berada di dalamnya untuk mematuhi aturan tertentu, tidak hanya bagi mereka yang sedang berihram. Larangan-larangan ini bertujuan menjaga kehormatan kedua kota suci dan kenyamanan seluruh jamaah.
Berikut adalah larangan umum yang berlaku di Mekkah dan Madinah bagi siapa pun, baik jamaah haji, umroh, maupun penduduk lokal.
1. Menjaga Kesucian Masjidil Haram dan Nabawi
Ini adalah aturan yang paling mendasar. Jemaah harus menjaga kehormatan kedua masjid suci. Hindari bersuara keras, berdebat, atau bertindak kasar. Ucapan kotor, candaan yang berlebihan, atau perilaku yang mengganggu jamaah lain dapat merusak suasana khusyuk dan mengurangi keberkahan ibadah.
2. Dilarang Merokok dan Membawa Barang Haram
Merokok di area masjid dan kawasan suci sangat dilarang karena dapat mengganggu jamaah dan merusak kesehatan. Begitu juga dengan membawa narkoba, minuman keras, atau barang haram lainnya. Barang-barang ini tidak hanya dilarang dalam syariat Islam, tetapi juga melanggar hukum negara Arab Saudi.
3. Jauhi Maksiat dan Dosa
Sebelum berangkat, setiap jamaah dianjurkan untuk bertobat dan menjauhi maksiat seperti berbohong, menggunjing, atau berjudi. Di Tanah Suci, balasan untuk perbuatan dosa, sekecil apa pun, akan terasa lebih berat. Manfaatkan kesempatan ini untuk memperbaiki diri dan menjauhkan diri dari perbuatan yang merusak nilai ibadah.
4. Larangan Terkait Utang dan Tanggungan
Islam menekankan pentingnya menyelesaikan utang dan tanggung jawab finansial sebelum menunaikan ibadah. Pergi ke Tanah Suci dengan beban utang yang belum lunas bisa mengganggu kekhusyukan dan membuat hati tidak tenang. Pastikan Anda menyelesaikan urusan duniawi sebelum berangkat.
5. Jangan Merusak Tanaman dan Mengganggu Hewan
Aturan ini berlaku bagi semua orang, tidak hanya bagi yang berihram. Anda dilarang memotong tanaman, mematahkan ranting, atau membunuh hewan di sekitar Mekkah dan Madinah. Hal ini menunjukkan pentingnya menghormati seluruh ciptaan Allah dan menjaga kelestarian lingkungan.
6. Jaga Sikap dan Tidak Menyakiti Sesama
Di area yang padat, hindari berdesak-desakan, mendorong, atau menyerobot antrean. Sikap seperti ini dapat menyakiti jamaah lain dan menodai ibadah Anda. Jadilah pribadi yang sabar, antri dengan tertib, dan saling membantu.
7. Hindari Belanja Berlebihan
Meskipun belanja adalah bagian dari perjalanan, jangan sampai godaan berbelanja membuat Anda lupa tujuan utama ibadah. Berbelanjalah dengan bijak dan tidak berlebihan, agar hati tetap fokus pada ibadah, bukan pada urusan dunia.
8. Aturan Khusus Perempuan
- Tanpa Mahram: Sebagian besar ulama mewajibkan adanya mahram bagi perempuan yang ingin umroh. Bepergian tanpa mahram berisiko besar ditolak atau dianggap melanggar aturan.
- Saat Haid: Perempuan yang sedang haid dilarang melakukan tawaf dan ibadah lain yang mensyaratkan kesucian. Atur jadwal perjalanan Anda atau bersabar hingga suci kembali.
9. Jaga Etika Berpakaian
Meskipun di luar ihram, pakaian harus tetap memenuhi syarat syar’i. Pria dan wanita wajib memakai pakaian yang longgar, tidak transparan, dan menutup aurat. Hindari menggunakan kaos dengan gambar atau tulisan yang tidak pantas di area masjid.
Dengan memahami dan mematuhi larangan-larangan umum ini, Anda tidak hanya menjaga kesucian kedua kota, tetapi juga memastikan bahwa ibadah Anda berjalan lancar dan penuh berkah. Ingatlah bahwa setiap tindakan di Tanah Suci memiliki nilai yang berbeda.
Untuk membuat perjalanan Anda lebih bermakna, pertimbangkan paket perjalanan yang menawarkan pengalaman spiritual yang lebih dalam, seperti umroh plus Turki untuk menapaki sejarah Islam, umroh Ramadan yang penuh keberkahan, atau umroh plus Dubai untuk pengalaman modern sebelum atau sesudah ibadah utama.
