Assalamualaikum sobat Rawda, Anda akan menunaikan ibadah ke Tanah suci? Yuk simak adab di Baitullah menjaga etika ketika di rumah Allah. Berikut penjelasannya.
Menunaikan ibadah di Baitullah merupakan impian semua umat muslim. Ketika di tempat suci ini kita akan merasakan mendapatkan kehormatan dan anugerah yang besar bagi setiap umat muslim.
Di tempat suci ini, setiap langkah dan ucapan memiliki makna yang mendalam. Oleh sebab itu, penting untuk menjaga adab di Baitullah rumah Allah SWT.
Adab bukan hanya sekedar sopan santun melainkan wujud penghormatan terhadap kesucian Rumah Allah. Ada di Baitullah dapat terwujud dengan cara berdo’a, berpakaian, menjaga kebersihan, bahkan hingga etika berinteraksi dengan sesama jamaah.
Selain itu, ada pula adab khusus yang wajib dijaga seperti saat tawaf, sa’i, atau ketika berada di area Masjidil Haram. Semua adab adalah bagin dari tata cara ibadah yang wajib dilakukan dengan penuh rasa khusyuk dan tawadhu supaya mendapatkan kesempurnaan ibadah serta keberkahan dari Allah SWT.

Lebih lanjutnya berikut akan dibahas lebih lanjut mengenai adab di Baitullah yang wajib untuk diperhatikan.
1. Menjaga kesucian Tanah Suci dengan memperbanyak ibadah serta menjauhi maksiat
Adab di Baitullah pertama adalah menjaga kesucian tanah suci dengan memperbanyak ibadah dan menjauhi maksiat. Baitullah berada di Mekkah terutama di kawasan Masjidil Haram yang menjadi tempat istimewa bagi agama Islam.
Oleh sebab itu, penting untuk menjaga kesucian karena hal ini menjadi kewajiban setiap Muslim yang berkujung ke Baitullah.
Salah satu cara menjaga kesucian tanah suci ini dengan memperbanyak ibadah seperti sholat, membaca Al Qur’an, dzikir, dan do’a. Dengan menjaga kesucian tanah suci harapannya umat muslim yang menunaikan ibadah di Baitullah dapat membentuk kedekatan dengan Allah SWT.
Selain menjaga kesucian penting untuk menjauhi maksiat. Maksiat tidak hanya terbatas pada perbuatan buruk yang tampak seperti perkelahian atau perbuatan tidak terpji tetapi juga pikiran, perasaan, atau tindakan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Baitullah merupakan tempat suci yang dapat memberikan banyak keberkahan bagi umat Muslim. Disana segala bentuk perbuatan yang bertentangan dengan syariat wajib dijauhi.
Baca Juga: Tips Umroh bersama Keluarga: Persiapan Menunaikan Ibadah Umroh Nyaman dan Khusyuk
2. Mengutamakan memberikan sedekah kepada para penduduk Tanah Suci
Adab di Baitullah selanjutnya ialah mengutamakan memberikan sedekah kepada para penduduk Tanah suci. Dengan memberikan sedekah kepada penduduk di tanah suci yaitu orang – orang yang membutuhkan menjadi salah satu cara untuk meningkatkan keberkahan diri.
Sedekah merupakan salah satu cara untuk mendapatkan pahala yang berlipat ganda sebab setiap amal kebaikan yang dilakukan di tanah suci akan mendapatkan nilai yang lebih tinggi di sisi Allah SWT.
Bersedekah juga sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah atas nikmat yang diberikan kepada Allah serta sebagai perwujudan kepedulian kepada sesama umat Muslim.
3. Tidak membawa senjata dan membuat pertumpahan darah
Adab di Baitullah adalah tidak membawa senjata dan membuat pertumpahan darah. Baitullah merupakan tempat suci yang bebas dari kekerasan, perkelahian, atau tindakan lain yang dapat mengancam keselamatan jamaah dan penduduk setempat.
Dalam agama Islam selalu menekankan pentingnya menjaga perdamaian. Baitullah sebagai tempat yang menjadi simbol perdamaian. Oleh sebab itu, penting untuk tidak membawa senjata dan menghindari pertumbahan darah ketika berada di Baitullah.
Setiap umat Muslim yang melaksanakan ibadah di Baitullah harapannya selalu menjaga kedamaian dan menjaga perilaku supaya tidak mengganggu orang lain ketika beribadah.
4. Tidak merusak fasilitas dan alam di area Baitullah
Adab di Baitullah selanjutnya ialah tidak merusak fasilitas dan alam di area Baitullah. Penting untuk membantu menjaga fasilitas yang ada seperti toilet, masjid, tempat beristirahat, dan area lainnya. Pergunakan fasilitas sebaik mungkin dengan rasa hormat dan tanggung jawab.
Selain itu, penting untuk menjaga alam sekitar Baitullah. Alam di Baitullah memiliki ekosistem yang sensitif maka dari itu penting untuk menjaga alam agar tetap lestari.
Hindari untuk membuang sampah sembarangan, merusak tanaman, dan mengganggu keseimbangan lingkungan. Hal ini sebagai bentuk menunjukkan rasa hormat kepada Allah atas segala nikmat dan berkah yang diberikan.
5. Mandi saat tiba di Dzi Thuwa
Adab di Baitullah yang tidak kalah penting adalah mandi sunnah ketika sampai di Dzi Thuwa. Dzi Thuwa adalah sebuah lembah yang terdapat di sebelah utara Masjidil Haram.
Umat Muslim yang tiba di area Masjidil Haram ini dianjurkan untuk mandi. Menurut riwayat Muslim dari Ibu Umar dijelaskan:
أَنَّ ابْنَ عُمَرَ كَانَ لاَ يَقْدَمُ مَكَّةَ إِلاَّ بَاتَ بِذِى طُوًى حَتَّى يُصْبِحَ وَيَغْتَسِلَ ثُمَّ يَدْخُلُ مَكَّةَ نَهَارًا وَيَذْكُرُ عَنِ النَّبِىِّ نَّهُ فَعَلَهُ
Artinya: “Sungguh Ibnu Umar tidak memasuki kota Mekah kecuali bermalam di Dzi Thuwa sampai pagi, kemudian ia mandi, lalu masuk kota Mekah pada siang hari. Ia berkata bahawa Nabi SAW juga melakukan seperti itu.” (HR Muslim dalam Sunan al-Baihaqi)
6. Berdoa ketika memasuki Baitullah
Adab di Baitullah selanjutnya yakni berdoa ketika memasuki Baitullah. Berikut ini do’a yang dapat dilafadzkan.
اَللهم هَذَا حَرَمُكَ وَأَمْنُكَ فَحَرِّمْ لَحْمِيْ وَدَمِيْ وَشَعْرِيْ وَبَشَرِيْ عَلىَ النَّارِ وَآمِّنِّيْ مِنْ عَذَابِكَ يَوْمَ تَبْعَثُ عِبَادَكَ وَاجْعَلْنِيْ مِنْ أَوْلِيَائِكَ وَأَهْلِ طَاعَتِكَ
Artinya, “Ya Allah, ini adalah tanah suci-Mu dan keamanan-Mu, maka haramkanlah dagingku, darahku, rambutku, dan kulitku dari neraka. Selamatkanlah diriku dari siksaan-Mu pada hari Engkau membangkitkan kembali hamba-hamba-Mu. Jadikanlah aku termasuk kekasihmu dan orang yang taat kepada-Mu.”
7. Masuk dari sisi Abtah atau Batha’
Adab di Baitullah selanjutnya ialah memasuki kota Mekkah dari sisi Abtah atau Batha’ tepatnya dari dataran tinggi (Tsaniyah Kada). Untuk pulangnya dapat melalui dataran rendah. Hal ini di riwayatkan dalam hadits:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ إِذَا دَخَلَ مَكَّةَ دَخَلَ مِنْ الثَّنِيَّةِ الْعُلْيَا الَّتِي بِالْبطْحَاءِ
Artinya, “Rasulullah ketika masuk Makkah, ia masuk dari dataran tinggi yang ada di Batha’.” (Muttafaq Alaih).
8. Berdoa saat melihat Baitullah
Adab ke delapan ketika di Baitullah ialah berdoa saat melihat Baitullah. Bacaan do’a yang dapat dilafadzkan:
لَا إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اَللهم أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ وَدَارُكَ دَارُ السَّلاَمِ تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالْإِكْرَامِ اَللهم إِنَّ هَذَا بَيْتُكَ عَظَّمْتَهُ وَكَرَّمْتَهُ وَشَرَّفْتَهُ اَللهم فَزِدْهُ تَعْظِيْمًا وَزِدْهُ تَشْرِيْفًا وَتَكْرِيْمًا وَزِدْهُ مَهَابَةً وَزِدْ مَنْ حَجَّهُ بِرًّا وَكَرَامَةً اَللهم افْتَحْ لِيْ أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ وَأَدْخِلْنِيْ جَنَّتَكَ وَأَعِذْنِيْ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
Artinya, “Tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar. Ya Allah, Engkau adalah Zat Yang Maha memberi keselamatan, dari-Mu lah datangnya keselamatan, dan rumah-Mu adalah rumah kedamaian. Maha Suci Engkau Zat pemilik keagungan dan kemuliaan. Ya Allah ini adalah rumah-Mu, Engkau mengagungkannya, Engkau memuliakannya, dan Engkau meluhurkannya. Ya Allah, tambahkanlah oleh-Mu keagungan, kemuliaan dan keluhurannya. Ya Allah, bukakanlah kepadaku pintu-pintu rahmat-Mu, masukanlah aku pada surga-Mu, dan lindungilah aku dari setan yang terkutuk.”
9. Menyentuh dan mencium Hajar Aswad
Adab di Baitullah adalah menyentuh dan mencium Hajar Aswad. Hajar Aswad merupakan batu hitam yang menjadi simbol keesaan Allah SWT.
Saat tiba di Hajar Aswad umat Muslim yang melaksanakan umroh dianjurkan menyentuh dengan tangan kanan dan mencium sambil membaca doa:
اَللهم أَمَانَتِيْ أَدَّيْتُهَا وَمِيْثَاقِيْ وَفَّيْتُهُ اشْهِدْ لِيْ بِالْمُوَافَاةِ
Artinya, “Ya Allah, amanahku telah aku laksanakan, dan janjiku telah aku tepati, maka saksikanlah bahwa aku telah memenuhinya.”
Baca Juga: Penggunaan Visa Umroh: Mengenal Jenis – Jenis Visa Untuk Umroh
10. Masuk Masjidil Haram melalui Pintu Bani Syaibah
Adab di Baitullah yaitu masuk Masjidil Haram melewati pintu Bani syaibah kemudian membaca doa sebagia berikut:
بِسْمِ اللهِ وَبِاللهِ وَمِنَ اللهِ وَاِلَى اللهِ وَفِي سَبِيْلِ اللهِ وَعَلىَ مِلَّةِ رَسُوْلِ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Artinya, “Dengan menyebut nama Allah, dengan Allah, dari Allah, kepada Allah, di jalan Allah dan atas agama Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam.” Kemudian ketika sudah dekat dengan Baitullah, maka dianjurkan membaca doa berikut:
اَلْحَمْدُ لِلهِ وَسَلاَمٌ عَلَى عِبَادِهِ الَّذِيْنَ اصْطَفَى، اَللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ وَعَلَى إِبْرَاهِيْمَ خَلِيْلِكَ وَعَلَى جَمِيْعِ أَنْبِيَائِكَ وَرُسُلِكَ
Artinya, “Segala puji hanya milik Allah dan semoga keselamatan tercurahkan kepada hamba-hamba-Nya yang Dia pilih. Ya Allah anugerahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad, hamba-Mu dan utusan-Mu, dan kepada Nabi Ibrahim kekasih-Mu, serta kepada semua para Nabi dan Rasul.”
Selanjutnya mengangkat kedua tangan seraya berdoa sebagai berikut:
اَللهم إِنِّي أَسْأَلُكَ فِي مَقَامِي هَذَا فِي أَوَّلِ مَنَاسِكِيْ أَنْ تَتَقَبَّلَ تَوْبَتِيْ وَأَنْ تَتَجَاوَزَ عَنْ خَطِيْئَتِيْ وَتَضَعَ عَنِّيْ وَزْرِيْ، اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِي بَلَّغَنِيْ بَيْتَهُ الْحَرَامَ الَّذِي جَعَلَهُ مَثَابَةً لِلنَّاسِ وَأَمْنًا وَجَعَلَهُ مُبَارَكًا وَهُدًى لِلْعَالَمِيْنَ اَللهم إِنِّي عَبْدُكَ وَالْبَلَدُ بَلَدُكَ وَالْحَرَمُ حَرَمُكَ وَالْبَيْتُ بَيْتُكَ جِئْتُكَ أَطْلُبُ رَحْمَتَكَ وَأَسْأَلُكَ مَسْأَلَةَ الْمُضْطَرِّ الْخَائِفِ مِنْ عُقُوْبَتِكَ الرَّاجِي لِرَحْمَتِكَ الطَّالِبِ مَرْضَاتِكَ
Artinya, “Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu, di tempat aku berdiri ini dan di awal ibadah hajiku, agar Engkau menerima tobat dan mengampuni kesalahanku serta menghilangkan dosa-dosaku. Segala puji hanya milik Allah yang telah mengantarku sampai ke Masjidil Haram, yang Dia jadikan sebagai tempat berkumpul dan tempat aman bagi manusia, menjadikannya berkah dan sebagai petunjuk bagi alam semesta. Ya Allah, sungguh aku adalah hamba-Mu, negeri ini adalah negeri-Mu, tanah haram ini adalah tanah haram-Mu dan rumah ini adalah rumah-Mu, aku datang mencari rahmat-Mu dan memohon kepada-Mu, seperti permohonan orang yang sangat membutuhkan, lagi takut akan siksaan-Mu, yang mengharap rahmat-Mu dan mencari keridhaan-Mu.”
Demikian penjelasan mengenai Adab di Baitullah dan menjaga etika ketika melaksanakan ibadah umroh. Semoga dari informasi yang telah diberikan dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Ingin menunaikan ibadah umroh? Tentunya Anda wajib memilih biro travel terbaik untuk membantu dan menemani selama pelaksanaan ibadah di Baitullah.
Rawda travel umroh hadir sebagai biroumroh terpercaya. Biro ini menawarkan berbagai macam paket pilihan seperti umroh Plus Turki Cappadocia, Umroh Plus Dubai dan paket umroh ramadhan.
Dapatkan penawaran, pelayanan, dan fasilitas terbaik dari Rawda travel sobat perjalanan umroh inshaAllah mabrur!
Tulisan terkait:
- 30+ Contoh Ucapan Titip Doa Umroh
- Ketahui Etika Dan Adab yang Harus Diterapkan Ketika Bertemu Dengan Jamaah Haji Lain
- Apa Isi Dalam Ka'bah? Berikut 8 Bagian pentingnya
- Perlengkapan Umroh Wanita: 12 Barang yang Wajib Dibawa, Jangan Sampai Terlupa!
- Intip Isi dalam Ka'bah: Apa Saja yang Ada di Pusat Kiblat?
- Mengapa umroh dianjurkan bagi umat muslim?
- Imbauan Ulama Saudi untuk Menghiindari Selfie Berlebihan di Tanah Suci
- Apa Itu Raudhah? Arti, Letak, dan Tata Cara Doanya
- Luruskan Niat Umrah agar Menahan Diri untuk Tidak Pamer di Social Media
- Mengapa Non Muslim Dilarang Memasuki Kota Mekkah dan Madinah?