Salah satu rangkaian umrah dan haji adalah berjalan diantara safa dan marwa. Lalu apa do’a yang diucapkan ketika berjalan diantara safa dan marwa? Yuk simak penjelasannya berikut ini tentang apa do’a yang diucapkan ketika berjalan diantara safa dan marwa dari Rawda Umroh.
Menunaikan ibadah haji dan umrah adalah impian bagi semua umat muslim. Saat menjalankan ibadah umrah tentunya jamaah perlu menjalankan sejumlah amalan, rukun, wajib, atau sunnah. Salah satu amalan yang harus dilakukan ketika menjalankan ibadah sunnah umrah adalah Sa’i.
Sa’i menjadi salah satu rangkaian dalam ibadah umrah. Rangkaian ini merupakan salah satu rangkaian yang dilakukan yaitu dengan cara berjalan kaki atau berlari – lari kecil diantara safa dan marwa. Sa’i harus dilakukan sebanyak tujuh kali secara bolak – balik.
Rangkaian sa’i merupakan kegiatan wajib yang harus dilakukan oleh semua jamaah umrah. Ibadah sa’i menjadi syarat sah ibadah umrah.
Pengertian Sa’i
Sa’i adalah rangkaian ibadah umrah yakni berjalan kaki atau berlari – lari kecil antara bukit safa dan marwa. Lalu apa do’a yang diucapkan ketika berjalan diantara safa dan marwa?
Sebelum jauh ke do’a alangkah baiknya mengenal sa’i lebih jelas terlebih dahulu. Sa’i merupakan amalan wajib yang tidak dapat tergantikan dengan amalan lain. Jamaah harus memahami doa dan tata cara amalan sa’i agar ibadah umrah yang dijalankan terhidung sah.
Sa’i dilakukan sebanyak tujuh kaki secara bolak – balik antara bukit safa dan marwa dengan cara berlari – lari kecil. Rangkaian ibadah sa’i ini berawal dari ketika Siti Hajar dan anaknya kehausan ketika ditinggal Nabi Ibrahim AS. Siti hajar berhasil menunjukkan kesabaran serta kegigihannya dalam mengharapkan sesuatu dari Allah.
Siti hajar merupakan istri dari Nabi Ibrahim AS yang ditinggal karena perintah Allah. Saat ditinggal, anak Siti Hajar menangis karena kehausan kemudian sang ibu berusaha dengan berjalan untuk mencari sumber air namun tidak berhasil menemukan apapun.
Meskipun usahanya tampak sia – sia, Siti Hajar percaya bahwa Allah akan mendatangkan pertolongan untuknya. Hingga akhirnya setelah berjalan tujuh kali bolak balik antara bukit safa dan marwa, Siti Hajar benar – benar mendapatkan pertolongan dari Allah yaitu muncul mata air disekitar bukit safa dan marwa.
Saat mengumpukan air yang diperoleh dari tanah yang sempat dihentak sang putra, Siti Hajar bersyukur dan meneriakkan kata zam zam. Dari sini umat muslim seluruh dunia mengenal air zam zam yang dijadikan oleh – oleh oleh umat muslim saat menunaikan ibadah umrah ataupun haji.
Tata Cara Pelaksanaan Sa’i
Melaksanakan sa’i wajib hukumnya karena sa’i merupakan bagian dari rangkaian dari ibadah umrah. Berikut ini tata cara pelaksanaan sa’i ketika menjalankan ibadah umrah:
– Jamaah umrah dapat memulai amalan sa’i dengan berjalan menuju ke Bukit Safa terlebih dahulu. Kegiatan ini dapat dimulai setelah melaksanakan tawaf.
– Ketika pendakian, jamaah umrah dapat berzikir dan melafadzkan do’a – do’a sesuai kewajiban.
– Saat sudah sampai di atas bukit Safa, maka harus menghadap ke arah kiblat dan mulai berzikir serta berdo’a. Jika sudah dapat melanjutkan dengan sa’i atau berjalan atau berlari – lari kecil bolak balik dari bukit safa ke marwa sebanyak tujuh kali.
– Jamaah yang sedang sakit atau sudah berusia lanjut diperbolehkan memakai skuter matik atau kursi roda.
– Ketika mulai berjalan bolak balik sebanyak tujuh kali dari bukit safa dan marwa maka perlu untuk berzikir dan berdoa. Selain itu juga dapat menyelingi sa’i dengan melakukan shalat fardhu.
– Perjalanan dari bukti safa ke bukit marwa dihitung satu kali. Setiap perjalanan dianggap selesai jika sudah sampai di bukit marwa ke tujuh kalinya. Perlu untuk diingat bahwa saat melakukan sa’i wajib berzikir dan memanjatkan doa di sepanjang perjalanan saat mendaki dan setelah selesai melakukan amalan sa’i.
Do’a yang Diucapkan Saat Hendak Mendaki Bukit Safa Sebelum Memulai Sa’i
Apa do’a yang diucapkan ketika berjalan diantara safa dan marwa ? Berikut ini beberapa do’a yang dapat dipanjatkan saat mendaki bukit safa sebelum memulai sa’i.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ وَرَسُوْلُهُ إِنَّ الصَّفَا وَالمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ، فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ أَوِ اعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ أَنْ يَطَّوَّفَ بِهِمَا وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَإِنَّ اللهَ شَاكِرٌ عَلِيْمٌ. أَبْدَأَ بِمَا بَدَأ اللهُ بِهِ وَرَسُوْلُهُ
Bismillahirrahmaanirrahiim wa rasuluh. Innash shofaa wal marwata min sya’airillah, fa man hajjal baita awi’ tamara falaa junaaha ‘alaihi an yat thouwwada bihimaa, wa man tathouwwa’a khoiron fa innallaha syaakirun ‘aliim. Abda’u bimaa bada’allahu bihi wasuluh.
Artinya: “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya Safa dan Marwah merupakan sebagian syiar (agama) Allah. Maka barangsiapa beribadah haji ke Baitullah atau berumrah, tidak ada dosa baginya mengerjakan sa’i antara keduanya. Dan barang siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka Allah Maha Mensyukuri, Maha Mengetahui. Aku memulai sa’i dengan apa yang Allah dan Rasul-Nya memulai.”
Doa Ketika Mendaki Bukit Safa dan Marwa
Dalam proses menunaikan rangkaian ibadah umrah, jamaah wajib melakukan sa’i atau berlari – lari kecil dari bukit safa dan marwa. Apa do’a yang diucapkan ketika berjalan diantara safa dan marwa? Berikut ini do’a yang dapat diucapkan ketika sedang mendaki bukit safa dan bukit marwa.
اِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَاۤىِٕرِ اللّٰهِ
Innas-safa wal-marwata min sya’airillah.
Artinya adalah “Sesungguhnya Safa dan Marwah merupakan sebagian syiar agama Allah”.
Do’a Setelah Sampai Pada Bukit Safa dan Menghadap Ke Arah Ka’bah
Setelah mendaki bukit safa, jika sampai pada bukit safa jamaah dapat menghadap arah Ka’bah. Lalu apa do’a yang diucapkan ketika berjalan diantara safa dan marwa? Berikut ini lantunan do’a yang dapat dilafadzkan.
هُ اَكْبَرْ ٣× لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ وَ اللهُ اَكْبَرْ، اللهُ اَكْبَرْ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ، اللهُ اَكْبَرْ عَلَى مَا هَدَانَا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى مَااَوْلَانَا لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْك وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِ وَيُمِيْتُ بِيَدِهِ الْخَيْرِ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ
Allahu-akbar (3 kali) Laa-ilaha illallah wallahu akbar, Allahu akbar walillahil-hamd, Allahu-akbar ‘ala mahadana walhamdulillahi ‘ala maulana. La-ilaha illallah wahdahu la syarikalah lahul-mulku walahul hamdu yuhyi wayumitu biyadihil-khoir wahuwa ‘ala kulli syaiin qodir.
Artinya: “Allah Mahabesar, tidak ada Tuhan kecuali Allah. Tidak ada Tuhan kecuali Allah. Allah Mahabesar, segala puji bagi Allah, Allah Mahabesar, atas petunjuk yang diberikan-Nya kepada kami, segala puji bagi Allah atas karunia yang telah dianugerahkan-Nya kepada kami. Tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan pujian. Dialah yang menghidupkan dan yang mematikan, pada kekuasaan-Nya-lah segala kebaikan dan Dia berkuasa atas segala sesuatu.”
Do’a Ketika Berada di Antara Dua Pilar
Apa do’a yang diucapkan ketika berjalan diantara safa dan marwa? Berikut ini do’a yang dapat dibacakan saat berada diantara dua pilar.
رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاعْفُ وَتَكَرَّمْ وَتَجَاوَزْ عَمَّا تَعْلَمُ إِنَّكَ تَعْلَمُ مَالاَ نَعْلَمُ إِنَّكَ أَنْتَ اللهُ الاَعَزُ الاَكْرَمُ
Rabbighfir warham wa’fu wa takarram, wa tajaawaz ammaa ta’lam innaka ta’lamu maa laa na’lamu, innaka antallahul-a’azzul-akram.
Artinya :“Tuhanku, ampunilah, sayangilah, maafkanlah, bermurah hatilah dan hapuskanlah apa-apa yang Engkau ketahui. Sesungguhnya Engkau Mahamengetahui apa-apa yang tidak kami ketahui. Sesungguhnya Engkaulah Allah Yang Maha Mulia dan Maha Pemurah”.
Doa Ketika Menyelesaikan Sa’i dan Sudah Tiba di Bukit Marwah
Setelah menyelesaikan do’a yang diucapkan ketika berjalan diantara safa dan marwa tepatnya ketika berada diantara dua pilar, berikut ini do’a yang dapat dipanjatkan saat telah menyelesaikan sa’i dan sudah sampai pada bukit Marwah.
اللّهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا وَعَافِنَا وَاعْفُ عَنَّا وَعَلَى طَاعَتِكَ وَشُكْرِكَ أَعِنَّا وَعَلَى غَيْرِكَ لاَتَكِلْنَا وَعَلَى اْلإِيْمَانِ واْلإِسْلاَمِ الَكَامِلِ جَمِيْعًا تَوَفَّنَا وَأَنْتَ رَاضٍ عَنَّا اللّهُمَّ ارْحَمْنِيْ أَنْ أَتَكَلَّفَ مَالاَ يَعْنِيْنِيْ وَارْزُقْنِيْ حُسْنَ النَّظَرِ فِيْمَا يُرْضِيْكَ عَنِّيْ يَاأَرْحَمَ الرَّا حِمِيْنَ.
Allaahumma rabbanaa taqabbal minnaa wa ‘aafinaa wa ‘fu ‘annaa wa ‘alaa thaa ‘atika wa syukrika a’innaa wa ‘ala ghairi laa takilnii wa alal iimaani wal islami kaamili jamilan tawaffanaa wa anta raadhin. Allaahummarhamnii bitarkil ma’aashii abadan maa abgaitanii wa ‘rhamnii an atakallama laa ya’niinii warzuqnii husnan nazhari fii maa yurdhiika ‘annil yaa Arhamar raahimiin.
Artinya: “Ya Allah, terimalah amalan kami, sehatkanlah kami, maafkanlah kesalahan kami dan tolonglah kami untuk taat dan bersyukur kepada-Mu. Jangan Engkau jadikan kami bergantung selain kepada-Mu. Matikanlah kami dalam iman dan Islam secara sempurna dan Engkau ridha. Ya Allah rahmatilah kami sehingga mampu meninggalkan segala maksiat selama hidup kami, dan rahmatilah kami sehingga tidak berbuat hal yang tidak berguna. Karuniakanlah kami pandang yang baik terhadap apa-apa yang membuat-Mu ridha terhadap kami, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih dari segala yang pengasih.”
Itu tadi informasi mengenai apa do’a yang diucapkan ketika berjalan diantara safa dan marwa. Semoga dari informasi yang diberikan dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Menunaikan ibadah umrah perlu mengetahui tentang rangkaian apa saja yang dilaksanakan ketika menjalankan ibadah ini. Tentunya untuk mengetahuinya sebelum berangkat umrah, Anda akan diberikan intruksi rangkaian apa saja ketika menunaikan ibadah umrah oleh biro keberangkatan umrah yang Anda pilih.
Salah satu biro penyelenggara umroh Bekasi terbaik adalah Rawda Travel. Rawda merupakan biro umroh terpercaya yang menyediakan berbagai paket layanan umroh seperti paket umroh plus Turki. Sebagai penyedia umrah tentunya rawda menawarkan paket umroh hemat dengan layanan berkualitas. Untuk testimoni keberangkatan dapat Anda temukan di website Rawda Travel.