Hidayah dapat diterima dimanapun dan kapanpun. Contohnya saja kisah mualaf seorang pramugari yang mendapat hidayah Islam setelah mengantarkan jamaah umroh ke Jeddah.
Untuk menjadi seorang mualaf tidaklah mudah. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan, mulai dari masalah keyakinan di dalam diri hingga respons dari keluarga.
Baca Juga : Menjaga Kesehatan Saat Umroh: Petunjuk Penting
Kisah Mualaf Pramugari
Meskipun tidak mudah untuk menjadi seorang mualaf, rupanya hal tersebut tidak mematahkan niat seorang mualaf pramugari asal Malaysia bernama Nur Elisha Zulaikha. Elisha mendapat hidayah untuk memeluk agama Islam ketika ia menjalankan tugas sebagai pramugari pada penerbangan jamaah umroh ke Jeddah, Arab Saudi.
Akan tetapi, faktanya kisah mualaf Elisha sebenarnya jauh sebelum ia memantapkan diri untuk memeluk agama Islam. Elisha sudah tertarik dengan ajaran agama Islam bahkan sejak ia masih remaja. Ketika sekolah, Elisha seringkali mengenakan baju kurung dan hal tersebut disadari oleh ibunya.
Hal tersebut Elisha ungkapkan dalam sebuah kanal Youtube bernama Jubah Islam. Elisha mengatakan, “Saat SMA ketika melihat teman-teman Muslim, saya merasa senang. Dari situ saya tertarik memakai baju kurung, sampai ibu bilang: Setiap hari pakai baju kurung, mau masuk Islam?”
Hal tersebut bisa juga disebut hidayah. Akan tetapi, Elisha tidak menghiraukannya dan ia belum cukup yakin serta percaya untuk pindah agama.
Elisah juga mengatakan, “Mungkin dulu saya sudah mendapat hidayah dari Allah Subhanahu wa ta’ala, tetapi saya belum percaya pindah agama. Apalagi saya anak tunggal, jadi rasanya itu sulit terjadi.”
Elisha memulai karirnya sebagai pramugari setelah lulus kuliah. Elisha kembali mendapat hidayah untuk memeluk agama Islam. Pada saat itu, dirinya berusia 21 tahun dan terpilih menjadi pramugari yang membawa jamaah umroh ke tanah suci Mekkah.
Karena perbedaan agama, Elisha mengungkapkan jika dirinya mencari pakaian dan warna yang cocok untuk digunakan ketika di Jeddah. Ia mencari informasi tersebut melalui Google hingga bertanya pada temannya yang merupakan seorang muslim.
Akhirnya, Elisha mendapat gamis serta kerudung yang nyaman untuk dipakai ketika berada di Jeddah. Elisha mengaku jika dirinya merasa tenang ketika berada di Jeddah.
Seiring berjalannya waktu, ibu Elisha menyadari jika Elisha tidak mengenalkan teman-teman dan kekasihnya. Ibunya berpikir jika pacarnya adalah seorang muslim.
Akan tetapi, Elisha mengatakan pada ibunya untuk tidak khawatir, sebab ia tidak memiliki seorang kekasih dan menganggap semuanya adalah teman.
Hingga pada akhirnya, Elisha bertemu dengan seorang pria yang kini menjadi suaminya. Pada awal perkenalan mereka, sang kekasih mengatakan jika dirinya tidak ingin berteman lama dan ingin segera menikahi Elisha. Akan tetapi, pada saat itu Elisha merasa khawatir dan kebingungan untuk mencari cara terbaik memberitahu orang tuanya.
Namun, pada akhirnya Elisha pun mengenalkan pria tersebut kepada ibunya. Ia juga telah bertemu dengan orang tua pria tersebut dan diperlakukan dengan sangat baik.
Baca Juga : Manasik Umroh: Panduan Ibadah yang Benar dan Bermakna
Elisha juga memberitahu ibunya jika dirinya akan memeluk agama Islam. Ibunya selalu bertanya sambil menangis kepada Elisha apakah dirinya benar-benar ingin memeluk agama Islam.
Elisha pun berusaha menyakinkan orangtuanya jika keputusannya untuk menjadi mualaf karena ia telah berulang kali mendapat hidayah. Selain itu, Elisha juga mengatakan kepada ibunya jika ia berjanji tidak akan memutus hubungan keluarga meskipun telah berbeda keyakinan. Hal yang berubah hanya tata cara sholat dan larangan makan saja.
Selain memberitahu ibunya, Elisha juga masih berjuang untuk memberitahu ayahnya. Bahkan, pada awalnya ia sempat merasa takut karena ayahnya sangatlah galak.
Setelah selesai memberitahu, ayahnya bertanya pada Elisha apakah dirinya benar atau tidak memeluk agama Islam. Ayahnya terus mengulangi pertanyaan tersebut sebanyak tiga kali.
Elisha pun menjawab jika dirinya ingin memeluk agama Islam untuk dirinya sendiri dan juga karena ingin bertaubat. Ia mengaku jika ia memeluk agama Islam bukan hanya karna cinta.
Hingga tibalah di hari Elisha mengucapkan kedua kalimat syahadat. Namun sayangnya, kedua orang tua Elisha tidak bisa hadir pada salah satu momen bersejarah dalam hidup Elisha.
Meski merasa sedih, Elisha merasa terkejut ketika ayahnya tiba-tiba menelepon dirinya. Meskipun tidak bisa datang, rupanya ayahnya memberikan nasihat menyentuh.
Ayahnya mengatakan agar dirinya terus belajar dan mencari ilmu mengenai agama Islam. Jangan sampai mempermainkan agama Islam hingga pada akhirnya kembali ke agama asal. Nasihat tersebut selalu Elisha ingat dan akan ia turuti.
Kini, Elisha, seorang pramugari cantik dari Malaysia telah menganut agama Islam. Ia juga telah menikah dengan pria yang sebelumnya ia kenalkan kepada ibunya.
Setelah menikah, maskapai penerbangan tempat ia bekerja, kembali menawarkan pekerjaan untuknya. Akan tetapi, Elisha menolaknya karena ia ingin memperdalam agama Islam.
Penutup
Itu dia kisah mualaf seorang pramugari yang mendapat hidayah setelah mengantarkan jamaah umroh ke Jeddah. Semoga, cerita di atas bisa memotivasi para saudara muslim untuk terus memperdalam agama Islam yang dianutnya.
Rawda Travel merupakan biro perjalanan umrah terpercaya yang sudah berdiri sejak 2003. Kepuasan para jamaah merupakan prioritas utama dari biro perjalanan umrah ini. Memiliki izin resmi dari Kementerian Agama, Rawda Travel siap mengantarkan Anda untuk menunaikan ibadah ke Tanah Suci Mekkah. Temukan berbagai paket umrah di Rawda Travel, seperti Paket Umrah Plus Turki. Anda bisa menunaikan ibadah umrah sekaligus berlibur ke Turki.