Bacaan Kalimat Talbiyah: Makna dan Keutamaan Bacaan Kalimat Talbiyah Dibalik Pengucapannya

makna dan keutamaan bacaan kalimat talbiyah

Ketika jamaah umroh atau haji di Mekkah, Jamaah Haji ataupun umroh mengucapkan kalimat talbiyah. Yuk temukan makna dan keutamaan bacaan kalimat talbiyah, simbol pengakuan dan pengabdian dalam ibadah haji dan umroh. Simak penjelasannya dari Rawda Travel Umroh!

Bacaan kalimat talbiyah merupakan salah satu ungkapan penting yang diucapkan oleh para jamaah haji dan umroh. Bacaan ini tentunya memiliki makna dan keutamaan bacaan kalimat talbiyah yang perlu dihayati.

Kalimat talbiyah ini tidak hanya sekadar sebuah ritual, tetapi juga mengandung pengertian yang mendalam tentang pengakuan terhadap keesaan Allah. Dalam perjalanan ibadah ini, bacaan talbiyah menjadi simbol pengabdian dan pengakuan terhadap panggilan-Nya.

Mengenal Bacaan Talbiyah

Ketika seorang jamaah mengucapkan bacaan “Labbaik Allahumma Labbaik” Tentunya bacaan ini memiliki makna dan keutamaan. Bacaan tersebut yang disebut dengan bacaan kalimat talbiyah.

Bacaan kalimat talbiyah dibaca ketika melakukan tawaf sebagai bentuk mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW. Bacaan ini biasanya diucapkan dalam bentuk “Labbaik Allahumma Labbaik,” yang berarti “Ya Allah, aku hadir.” Melalui kalimat ini, seorang Muslim menunjukkan kesiapan untuk melaksanakan ibadah dan tunduk kepada kehendak Allah.

Makna dan keutamaan bacaan kalimat talbiyah yaitu sebagai pemenuhan panggilan Allah, wahai ya Rabb. Bacaan ini juga mengingatkan jamaah akan tujuan utama dari perjalanan haji dan umroh.

Bacaan kalimat talbiyah menciptakan rasa kedekatan dengan Allah, memperkuat iman, serta meningkatkan ketakwaan. Setiap pengucapan talbiyah menciptakan ikatan spiritual yang erat antara individu dengan Sang Pencipta.

Lebih jauh lagi, bacaan talbiyah mengandung nilai-nilai yang berkaitan dengan persatuan umat Islam. Makna dan keutamaan bacaan kalimat talbiyah ini mencerminkan semangat kebersamaan, di mana jutaan umat Islam dari berbagai belahan dunia berkumpul dengan tujuan yang sama. Dalam pengucapan talbiyah, setiap jamaah merasakan solidaritas yang mendalam dalam menjalankan ibadah haji dan umroh.

Makna Lengkap Bacaan Talbiyah

makna dan keutamaan bacaan kalimat talbiyah

Bacaan talbiyah “Labbaikallahuma labbaik.. labbaika la syarika laka labbaik…” kalimat ini diucapkan ketika seorang muslim melaksanakan haji ataupun umroh. Kalimat ini disunnahkan untuk dibaca bagi para jamaah haji atau umroh.

Lafal kalimat talbiyah sebagai berikut:

لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لاَ شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ

Labbaikallahumma labbaik, labbaika la syarika laka labbaik, innal-hamda wan-ni’mata laka wal-mulk, la syarika lak

Artinya: “Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu. Aku penuhi panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya pujian dan nikmat adalah milik-Mu, begitu pula kerajaan (juga milik-Mu).”

Lafaz talbiyah diucapkan dengan pengulangan dengan mengharap bahwa pengabulannya itu berulang kali. Hal ini sebagai bentuk menunjukkan ibadah haji dan ibadah lain dilakukan dengan ikhlas untuk mengharap ridha Allah Ta’ala.

Bacaan ini baik berasal dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, tetapi dalam tidak mengapa ditambah maupun dikurangi sebab Nabi pernah mendengar para sahabat menambah atau mengurangi melainkan tidak mengingkari mereka.

Bacaan talbiyah dibaca sendiri, bersamaan, atau dibaca melalui komando sehingga para jamaah lainnya dapat mengikutinya. Hal ini sesuai dalam hadist Ibn Mas’ud r.a:

“Dari ‘Abd ar-Rahman Ibn Yazid dan al-Aswad Ibn Yazid keduanya berkata: Kami mendengar ‘Abdullah Ibn Mas’ud berkata di Jam‘ (nama tempat): Aku mendengar orang (Nabi Saw) yang diturunkan kepadanya surat al-Baqarah di tempat ini membaca “Labbaikallahumma labbaik,” sesudah itu ia membaca talbiyah dan kami pun ikut bertalbiyah (memulai ihram).” (HR. Muslim).

Kemudian Nafi’ mengatakan bahwa ‘Abdullah bin ‘Umar menambah lafaz kalimat talbiyah:

لَبَّيْكَ لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ بِيَدَيْكَ لَبَّيْكَ وَالرَّغْبَاءُ إِلَيْكَ وَالْعَمَلُ

Labbaik labbaik wa sa’daik wal khoiru biyadaik war roghbaa-u ilaika wal ‘amal.

“Aku penuhi panggilan-Mu, aku penuhi panggilan-Mu, aku penuhi panggilan-Mu dengan senang hati. Segala kebaikan berada di tangan-Mu. Segala harapan dan amalan hanya untuk-Mu.” (HR. Bukhari no. 1549 dan Muslim no. 19).

Hukum Membaca Bacaan Talbiyah

Selain makna dan keutamaan bacaan kalimat talbiyah, tentunya hukum membaca kalimat talbiyah adalah wajib sebab hal ini menjadi syarat sah ihram. Hal ini menurut Imam Abu Hanifah (Mazhab Hanafi). Kemudian menurut Imam Maliki membaca bacaan Talbiyah adalah wajib. Sedangkan menurut Imam Syafi’i dan Imam Ahmad bin Hanbal hukum membaca kalimat talbiyah ialah sunnah.

Waktu Membaca Kalimat Talbiyah

makna dan keutamaan bacaan kalimat talbiyah

Bacaan talbiyah dibaca setelah niat ihram dari miqat baik ketika melaksanakan ihram haji ataupun ihram umroh. Kemudian membaca kalimat talbiyah selesai ketika orang yang berumrah hendak memulai tawaf.

Selanjutnya bagi orang berhaji berakhirnya membaca bacaan talbiyah ketika selesai melontarkan jamrah aqabah tanggal 10 dzulhijjah kemudian mengganti dengan kalimat talbiyah dengan takbir. Bacaan talbiyah juga disunnahkan untuk dilantunkan sewaktu berpapasan dengan rombongan jamaah lain saat terjadi perubahan keadaan misalnya saat naik turun gunung, naik turun kendaraan, bertemu kawan, serta setelah melaksanakan shalat.

Tuntunan Jamaah Pria dan Wanita Membaca Kalimat Talbiyah

Bagi para jamaah pria melantunkan bacaan talbiyah disunnahkan untuk mengeraskan suara. Kemudian bagi perempuan cukup didengar sendiri dan orang yang berada disamping dapat mendengarnya.

Membaca talbiyah dengan keras bagi para jamaah pria didasarkan pada hadits Nabi Muhammad:

عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ صَلَّى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْمَدِينَةِ الظُّهْرَ أَرْبَعًا وَالْعَصْرَ بِذِي الْحُلَيْفَةِ رَكْعَتَيْنِ وَسَمِعْتُهُمْ يَصْرُخُونَ بِهِمَا جَمِيعًا. (رواه البخاري)

“Dari Anas Ra. berkata: Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melaksanakan Salat Zhuhur di Madinah empat rakaat dan salat Asar di Dzul Hulaifah dua rakaat. Dan aku mendengar mereka melakukan talbiyah dengan mengeraskan suara mereka pada keduanya (haji dan umrah).” (HR. Al-Bukhari No. 1447 – Kitab Hajji)

Hadits Tentang Bacaan Talbiyah

وَعَنْ خَلَّادِ بْنِ اَلسَّائِبِ عَنْ أَبِيهِ ( أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ ( قَالَ: { أَتَانِي جِبْرِيلُ, فَأَمَرَنِي أَنْ آمُرَأَصْحَابِي أَنْ يَرْفَعُوا أَصْوَاتَهُمْ بِالْإِهْلَالِ } رَوَاهُ اَلْخَمْسَةُ، وَصَحَّحَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ, وَابْنُ حِبَّانَ

Dari Khallad bin As-Saa-ib, dari ayahnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jibril datang kepadaku, lalu memerintahkanku agar aku menyuruh sahabat-sahabatku mengeraskan suara mereka dengan bacaan talbiyah.” (Diriwayatkan oleh Imam yang lima. Hadits ini sahih menurut Tirmidzi dan Ibnu Hibban). [HR. Abu Daud, no. 1814; Tirmidzi, no. 829; An-Nasai, 5:162; Ibnu Majah, no. 2922; Ahmad, 27:89-90; Ibnu Hibban, no. 3791].

Hadits tentang bacaan talbiyah menjelaskan tentang perintah mengeraskan suara ketika talbiyah untuk laki – laki dan bagi perempuan disunnahkan dengan suara lirih. Membaca kalimat talbiyah juga diperintahkan untuk diperbanyak lebih – lebih saat berubahnya keadaan seperti datang malam, datang siang, naik dan turun, berkumpul, duduk dan berdiri, naik kendaraan dan turun, ba’da shalat, dan ketika berada di semua masjid.

Saat menjalankan tawaf dan sai tidak ada talbiyah sebab didalamnya ada dzikir khusus. Talbiyah tetap disunnahkan terus ada untuk orang yang melaksanakan haji hingga lempar jumrah aqabah pada hari Nahr (idul Adha), untuk orang yang thawar ifadha didahulukan dari melempar jumrah aqabah atau mencukur bagi yang berpendapat bahwa hal tersebut bagian dari nusuh.

Mengulang talbiyah sebanyak tiga kali atau lebih disunnahkan. Hendaklah tidak ada jeda antara talbiyah (muwalah), dan talbiyah tidaklah dipotong dengan pembicaraan. Apabila yang sedang bertalbiyah diberi ucapan salam, maka hendaklah balas dengan talbiyah dan dimakruhkan baginya membalas salamnya.

Bagi orang yang berihram disunnahkan bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW saat selesai dari talbiyah kemudian disunnahkan berdoa kepada Allah hal apa saja yang diinginkan. Do’a yang paling bagus ialah meminta ridha Allah dan meminta surga, serta perlindungan dari neraka.

Kemudian apabila melihat hal yang mengagumkan ketika bertalbiyah maka mengucap Labbaik, Innal ‘aisya ‘aisyul aakhiroh.

Hikmah Membaca Bacaan Talbiyah

Selain makna dan keutamaan bacaan kalimat talbiyah, membaca bacaan talbiyah memiliki hikmah sebagai pernyataan sakral dan penting bagi seseorang telah bertauhid kepada Allah, mengagungkan keesaan Allah, dan berjanji untuk menjauhi syirik dan hanya berserah diri dan meminta pertolongan kepada Allah SWT. Hikmah dari bacaan talbiyah sebagai pelajaran dalam mengokohkan keyakinan dan keimanan, serta dekalarasi tauhid dalam keseharian.

makna dan keutamaan bacaan kalimat talbiyah tidak dapat dipandang sebelah mata. Kalimat ini lebih dari sekadar ungkapan. Bacaan ini sebagai pernyataan jiwa yang mencerminkan keimanan dan pengabdian.

Dengan memahami dan menghayati makna di balik pengucapan talbiyah, setiap jamaah dapat merasakan kedamaian dan kedekatan dengan Allah selama menjalankan ibadah haji dan umroh.

Demikian penjelasan tentang makna dan keutamaan bacaan kalimat talbiyah. Semoga dari penjelasan diatas dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian.

Semoga kita semua dapat membaca kalimat talbiyah dan mendapatkan ridha Allah untuk menunaikan ibadah umroh dan haji.

Sebelum menunaikan ibadah umroh dan haji, tentunya para calon jamaah membutuhkan biro untuk keberangkatan umroh.

Biro umroh bekasi, jakarta dan sekitarnya yang terbaik dan terpercaya adalah Rawda travel. Rawda travel menawarkan beberapa paket umroh hemat salah satunya paket umroh plus turki.

Dapatkan perjalanan umroh yang berkualitas dengan akomodasi terbaik dari Rawda travel Umroh! Umroh mabrur bersama Rawda umroh.

Share the Post: