Umroh itu ibadah yang sangat istimewa. Tidak hanya anak muda, banyak juga lansia yang punya niat kuat berangkat ke Tanah Suci. Lansia tetap punya hak yang sama untuk beribadah umroh dengan nyaman. Nah, seringnya mereka butuh pendampingan khusus supaya perjalanan umroh berjalan lancar.
Di artikel ini, kita akan bahas cara mendampingi lansia saat umroh secara lengkap. Tulisannya dibuat gaya sederhana aja, biar lebih mudah dimengerti dan tidak terlalu kaku.
Kenapa Lansia Butuh Pendamping Saat Umroh?
Pertanyaan ini sering muncul. Kenapa sih orang tua harus didampingi? Jawabannya karena ibadah umroh itu cukup melelahkan. Aktivitasnya padat, banyak jalan kaki, dan iklim Arab Saudi juga beda sama Indonesia. Lansia biasanya sudah menurun kekuatan fisik dan daya tahannya, jadi memang perlu ada orang yang siap bantu.
Lansia juga sering memiliki riwayat penyakit tertentu, misalnya darah tinggi, diabetes, jantung, atau yang lain. Maka dari itu pendamping harus waspada, supaya kalau ada keluhan bisa langsung ditangani dan nggak panik.
Persiapan Sebelum Berangkat
Cara mendampingi lansia saat umroh dimulai bahkan sejak di rumah. Persiapan itu kunci utama agar nanti di Tanah Suci nggak repot.
- Periksa kesehatan ke dokter
Pastikan orang tua sehat dan cukup kuat untuk perjalanan jauh. Konsultasikan juga obat-obatan rutin yang perlu dibawa. - Bawa obat pribadi
Ini wajib. Jangan sampai ketinggalan. Obat yang biasa dikonsumsi sehari-hari harus dibawa dengan dosis cukup selama perjalanan. - Siapkan surat keterangan medis
Kadang imigrasi Arab Saudi bisa menanyakan kalau ada obat tertentu yang mencurigakan. Lebih baik ada surat dokter supaya aman. - Latihan fisik ringan
Sebelum berangkat, ajak lansia jalan kaki ringan beberapa minggu sebelumnya. Biar ototnya nggak kaget saat harus thawaf atau sai. - Packing baju hangat
Kalau musim dingin, baju hangat harus masuk koper. Lansia cenderung cepat kedinginan.
Saat Perjalanan Pesawat
Perjalanan Indonesia – Arab Saudi bisa 9 jam lebih. Bagi lansia, duduk lama bisa bikin pegal dan bengkak di kaki.
- Bantu mereka menggerakkan kaki, misalnya putar pergelangan kaki setiap beberapa jam.
- Ajak mereka berdiri sebentar kalau memungkinkan.
- Jangan lupa minum cukup air putih supaya tidak dehidrasi.
Selain itu, pendamping harus memperhatikan pola makan lansia. Kadang makanan pesawat terlalu asing buat orang tua, jadi bisa bawakan camilan sendiri yang cocok di perut.
Saat Tiba di Tanah Suci
Sesampainya di Tanah Suci, cara mendampingi lansia saat umroh adalah tetap sabar dan telaten.
- Ikuti ritme lansia
Jangan memaksakan ibadah cepat-cepat. Sesuaikan dengan kemampuan fisik orang tua. - Sediakan kursi roda
Kalau lansia gampang lelah, kursi roda akan sangat menolong saat thawaf dan sai. - Jangan biarkan sendirian
Pastikan lansia selalu bersama rombongan atau minimal satu pendamping. Ramainya Masjidil Haram bisa bikin tersesat. - Perhatikan cuaca
Musim panas di Arab Saudi bisa sampai 40 derajat, musim dingin juga bisa dingin sekali. Bantu mereka memilih pakaian yang sesuai. - Jaga pola makan
Lansia perlu asupan bergizi. Kalau makan di katering hotel tidak cocok, cari makanan alternatif yang lebih familiar.
Tips Psikologis
Selain fisik, jangan lupakan faktor psikologis. Lansia kadang lebih sensitif, mudah cemas, atau bahkan takut di keramaian.
- Ajak ngobrol, agar merasa tenang.
- Beri semangat, sampaikan bahwa ibadah mereka sangat mulia.
- Kalau ragu, konsultasikan juga ke pembimbing umroh agar bisa menenangkan orang tua.
Waktu Beribadah
Inilah inti umroh. Pendamping perlu tahu tata cara umroh dengan benar, agar bisa menuntun lansia dengan sabar.
- Thawaf: boleh dilakukan dengan kursi roda kalau tidak sanggup berjalan.
- Sai: juga bisa memakai kursi roda, di area lantai atas yang sudah disiapkan.
- Tahallul: pastikan alat cukur rambut yang dipakai bersih dan aman.
Lansia tidak boleh dipaksa kuat kalau memang tidak sanggup. Allah Maha Tahu kondisi hambanya, jadi jangan khawatir kalau ibadahnya sedikit berbeda karena alasan kesehatan.
Setelah Pulang
Jangan lupa, cara mendampingi lansia saat umroh juga mencakup saat pulang ke rumah.
- Pastikan cukup istirahat setelah perjalanan panjang
- Periksa kesehatan ulang ke dokter jika diperlukan
- Bantu menata kembali jadwal minum obat dan pola makan
Banyak orang tua yang setelah pulang dari umroh merasa lelah luar biasa, ini wajar kok. Biarkan mereka menyesuaikan dulu ritme harian di rumah.
Kesimpulan
Cara mendampingi lansia saat umroh itu memang perlu kesabaran dan perhatian lebih. Tapi pahala mendampingi orang tua beribadah sungguh luar biasa. Ingat bahwa setiap langkah di Tanah Suci bernilai ibadah, termasuk membantu orang tua agar bisa menuntaskan umroh mereka dengan aman dan nyaman.
Semoga panduan ini bermanfaat dan membuat kamu lebih siap mendampingi ayah, ibu, kakek, atau nenek beribadah ke tanah suci.
Rawda Umroh Plus Turki
Kalau kamu mau umroh bersama lansia dengan layanan ramah, fasilitas nyaman, plus tour ke Turki, pilih Rawda Umroh Plus Turki. Bimbingan berpengalaman, pelayanan hangat, dan rute wisata menarik menanti kamu dan keluarga. Yuk, daftar sekarang sebelum penuh!
Tulisan terkait:
- 10 Alasan Mengapa Penting Memberi Simulasi Manasik Bagi Anak-anak Usia Dini
- Tips Umroh Bersama Anak Yang Masih Kecil
- Luruskan Niat Umrah agar Menahan Diri untuk Tidak Pamer di Social Media
- Dari Tukang Foto hingga Mengaku Pengungsi, Berikut Macam Kedok Penipuan yang Ada Selama Berada di Tanah Suci
- Tuntunan Manasik Haji dan Umrah Bagi Jamaah Lansia
- Pentingnya Meluruskan Niat Umroh: 5 Tips Menjemput Keberkahan dan Kekhusyu'an Ibadah
- Tips Mengatasi Jetlag Bagi Jamaah Umroh Indonesia
- Tips Umroh di Musim Dingin Bagi Jamaah Indonesia
- Umroh di Usia Muda: Tren Gaya Hidup atau Ibadah yang Terlupa?
- Ketahui Etika Dan Adab yang Harus Diterapkan Ketika Bertemu Dengan Jamaah Haji Lain