Anda akan melaksanakan ibadah ke Tanah Suci? Tentunya Anda akan bersinggah di Kota Jeddah. Jika Anda belum mengenal kota ini, berikut informasinya dari Rawda mengenai mengenal kota Jeddah. Simak penjelasannya berikut ini.
Kota Jeddah
Mengenal Kota Jeddah merupakan salah satu kota bersejarah yang menjadi kota terkenal di Arab Saudi. Kota Jeddah memiliki pelabuhan terbesar di Laut Merah dan sering dijadikan gerbang untuk menuju Mekkah dan Madinah.
Salah satu kota yang memiliki sejarah islam ini juga terkenal dengan kekayaan budaya kuliner, khususnya hidangan ikan dan makanan laut.
Jeddah dengan ramahnya menyambut para wisatawan untuk menjelajahi landmark bersejarahnya dan mengikuti festival tahunan yang kental dengan nuansa budaya. Berdasarkan temuan arkeologis, daerah ini telah menjadi tempat tinggal sejak tahun 522 SM dan telah dihuni setidaknya sejak zaman batu.
Letak Geografis Kota Jeddah
Mengenal Kota Jeddah kurang rasanya jika tidak mengetahui letak geografis kota ini. Kota Jeddah memiliki letak geografis di sepanjang pesisir Laut Merah, di sebelah barat Mekkah.
Posisi geografisnya yang strategis menjadikan kota Jeddah sebagai pusat arus perhubungan dan perdagangan yang ramai.
Keterdekatannya dengan laut membuat Jeddah dikenal dengan kelezatan kuliner laut dan kegiatan memancing. Keunggulan letak geografis ini menjadi salah satu faktor yang membuat Jeddah menjadi kota terbesar kedua di Arab Saudi setelah Riyadh.
Jeddah telah menjadi pelabuhan utama sebagai jalur perdagangan Samudera Hindia dan distribusi barang ke Mekkah sejak abad 7 Masehi. Dua peran penting ini telah mempercepat perkembangan Jeddah sebagai pusat multikultural.
Keberagaman kultural di Jeddah tercermin dalam tradisi arsitekturnya, termasuk pembangunan rumah menara pada akhir abad ke-19 oleh kalangan pedagang kota elit, yang menggabungkan tradisi bangunan pantai Laut Merah.
Sejarah Kota Jeddah
Setelah mengetahui letak geografisnya, mengenal kota Jeddah dengan mengetahui sejarah kota ini.
Sejarah kota Jeddah dimulai dari penemuan penelitian arkeolog yang menunjukkan bahwa penduduk telah menghuni Jeddah sejak Zaman Batu, seperti yang dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan Arab Saudi.
Arkeolog telah menemukan beberapa fakta berupa penemuan artefak dan tulisan Tsamud di danau Buriman dan danau Buib. Menurut sejarawan, wilayah tersebut awalnya dihuni oleh para nelayan di Laut Merah, yang menjadikan Jeddah sebagai tempat keberangkatan dan istirahat mereka.
Suatu saat, suku Qadla’ah tiba dan menetap di Jeddah pada tahun 115 SM. Nama Jeddah diyakini berasal dari salah satu keturunan pemimpin suku tersebut, yakni Jiddah bin Jaram bin Rayan bin Hilwan bin Amran bin Ishaq bin Qadla’ah.
Meskipun demikian, beberapa ahli berpendapat bahwa nama Jeddah mungkin berasal dari bahasa Arab yang artinya “leluhur” atau “nenek”, merujuk kepada Siti Hawa, istri Nabi Adam AS, yang konon dimakamkan di wilayah tersebut. Namun, makam Siti Hawa telah dibongkar oleh Pemerintah Arab Saudi pada tahun 1928.
Perbedaan Jeddah di Era Islam Vs. Jeddah Era Modern
Mengenal kota Jeddah sebagai kota yang menjadi penghubung kota Mekkah dan Madinah. Kota Jeddah ini sejak Era Islam di zaman Khalifah Utsman bin Affan pada abad ke-7, dikenal memiliki kisah yang unik.
Jeddah didirikan sebagai pintu utama untuk memasuki Mekkah, baik untuk keperluan perdagangan maupun haji. Situasi ini mengakibatkan perkembangan pesat Jeddah, yang ditandai oleh ciri arsitektur yang khas.
Jeddah memiliki arsitektur yang dipengaruhi oleh gaya persia. Kota ini berkembang pesar dan berada di puncak urbanisasi sejak 1050 masehi. Jeddah terus tumbuh dan menjadi pusat berpengaruh dalam peradaban Islam, mulai dari era Umayyah hingga ke masa pemerintahan Turki Utsmani.
Pada masa pemerintahan Mamluk, terdapat kebijakan berani untuk mendorong para pedagang Mesir dan Syam agar tidak berlabuh di pelabuhan Aden, Yaman. Cara yang digunakan adalah dengan mengurangi bea cukai dan meningkatkan bea cukai bagi para pedagang yang melewati Aden sebelum sampai di Jeddah.
Pada awal pemerintahan Turki Utsmani, Jeddah sering menjadi target serangan armada Portugis pada abad ke-16. Selama periode ini, kendali atas jalur perdagangan laut dunia dipegang oleh Portugis, Belanda, dan Inggris, sehingga berdampak pada penurunan nilai ekonomi Jeddah.
Kemudian, Kota Jeddah di Era Modern yakni setelah Perang Dunia II, pemerintah melakukan modernisasi dan perluasan Kota Jeddah, terutama setelah Arab Saudi menemukan sumber minyak.
Pelabuhan Jeddah juga diperluas untuk menampung kapal-kapal besar. Di kota ini, kemudian dibangun industri desalinisasi pada awal 1970-an dan dianggap sebagai yang terbesar di dunia saat diresmikan.
Desalinisasi adalah suatu proses untuk menghilangkan kadar garam dari air laut sehingga menghasilkan air yang dapat dikonsumsi oleh manusia, hewan, dan tumbuhan. Dengan kata lain, pabrik tersebut memungkinkan Arab Saudi untuk memperoleh pasokan air minum yang berasal dari air laut.
Hingga saat ini, Jeddah tetap menjadi salah satu kota terbesar dan paling penting di Arab Saudi.
Pilihan Destinasi di Kota Jeddah
Jeddah dikenal sebagai kota yang dekat dengan tanah suci. Disini banyak ditemukan destinasi yang menarik. Berikut ini pilihan destinasi di Kota Jeddah.
1. Area Corniche
Kawasan Corniche yang terhias indah di Jeddah merupakan wilayah komersial sepanjang 30 km di sepanjang pantai. Wilayah pemandangan kota Jeddah ini menjadi tujuan rekreasi umum yang dilengkapi dengan banyak restoran, kafe, toko, serta dikelilingi oleh berbagai bangunan menakjubkan.
Terkadang disebut sebagai Cornish, kawasan Corniche ini memiliki jalan setapak dan paviliun yang dihias dengan patung dan karya seni. Di kawasan ini juga terdapat berbagai hotel yang lengkap dengan fasilitas menarik seperti golf, snorkeling, menyelam dan lain-lain.
2. Pantai di Jeddah
Jeddah memiliki pantai-pantai yang menjadi daya tarik bagi para wisatawan yang ingin menikmati segarnya air Laut Merah selama berabad-abad. Sebagai kota tepi laut, Jeddah alami memiliki banyak lokasi bermain air, dengan pantai-pantainya yang menawarkan area bermain anak-anak dan tempat piknik yang menyenangkan untuk keluarga.
Pemandangan tepi pantai di Jeddah di siang hari memperlihatkan keindahan kota bersejarah ini, yang semakin menawan pada malam hari berkat lampu-lampu yang menerangi banyak bangunan dan air mancur.
Salah satu destinasi yang patut dikunjungi adalah Air Mancur King Fahd yang mencengangkan dengan ketinggian lebih dari 1.000 kaki dan penerangan yang memukau di malam hari. Air mancur tertinggi di dunia ini bisa dinikmati dari berbagai sudut kota.
Salah satu properti terdekat dari landmark ini adalah Beyab Al Hamra Hotel yang menawarkan layanan kebersihan kamar setiap hari, pusat kebugaran, dan kamar-kamar keluarga yang nyaman untuk anak-anak.
3. Masjid Terapung di Jeddah
Pilihan destinasi di Jeddah lainnya yakni Masjid Terapung yang menjadi salah satu bangunan menakjubkan yang memperkaya panorama kota. Salah satu masjid yang istimewa ini terkenal karena dibangun di atas panggung di atas air, menciptakan efek visual seolah-olah mengapung. Landmark yang sangat khas ini masih digunakan sebagai masjid aktif dan terbuka untuk dikunjungi oleh para pengunjung.
4. Museum Abdul Rouf Khalil Jeddah
Salah satu destinasi di Jeddah yakni museum Abdul Raouf Khalil Jeddah yang terdiri dari beberapa bangunan yang terletak di kawasan Al Madani, Al Andalus di Jeddah.
Kompleks museum ini melindungi situs warisan Islam dan mencatat catatan budaya sejak zaman pra-Islam hingga 2.500 tahun yang lalu. Koleksi yang dipamerkan meliputi artefak dari zaman Kesultanan Ottoman Turki dan peninggalan dari suku nelayan setempat pada masa lampau.
5. Museum Istana Khuzam Jeddah
Selanjutnya museum Istana Khuzam, yang terletak di Istana Khuzam, merupakan Museum Regional Arkeologi dan Etnografi Jeddah. Terletak di Al-Nuzlah al-Yamaniyah di selatan Jeddah, museum ini menampilkan sejarah wilayah ini, termasuk artefak dari periode pra-Islam, dan bahkan beberapa peninggalan dari zaman batu.
6. Gerbang Mekkah
Destinasi yang tidak kalah menarik adalah Gerbang Mekkah yang terletak di luar Jeddah di jalan menuju Mekkah, merupakan landmark yang menyambut banyak umat Muslim dalam perjalanan mereka untuk menunaikan ibadah haji ke Mekkah.
Gerbang ini berbentuk gapura di atas jalan dan dibangun pada tahun 1979. Pada malam hari, Gerbang Mekkah terlihat lebih modern dengan pencahayaan yang memikat dan hiasan pohon dan taman.
7. Wisata Gurun Pasir
Destinasi yang tidak kalah menarik adalah gurun pasir. Gurun pasir yang luas telah menjadi bagian penting dari sejarah dan budaya Jeddah serta menyajikan berbagai keseruan yang dapat dinikmati.
Disini dapat melakukan jelajah padang pasir menggunakan kendaraan off road 4×4.
Jika Anda mencari pengalaman yang lebih tenang dan bersahaja, cobalah wisata mengendarai unta atau cari operator yang menawarkan pengalaman menginap di kawasan ini.
Meskipun hanya berupa gurun pasir, tempat ini tidak kekurangan kegiatan menarik yang dapat dilakukan di sekitar Jeddah.
8. Al Balad yang Bersejarah
Mengenal Kota Jeddah dengan mengunjunginya. Di kota Jeddah terdapat tempat bersejarah yakni kawasan Al Balad. Al Balad, kaya akan sejarah, merupakan bagian tertua Jeddah dan merupakan tempat asal mula kota ini.
Jalan-jalan kecil yang menyerupai labirin akan membawa Anda kembali ke masa lalu. Hotel Burj al Balad yang terletak di King Abdul Azis Street di distrik Al Balad menyediakan akomodasi bergaya apartemen dengan AC dan berlokasi sangat dekat dengan transportasi umum, memudahkan Anda untuk menjelajahi kota bersejarah Jeddah dengan nyaman.
9. Rumah Nassif
Destinasi di kota Jeddah yakni museum Nassif. Museum Rumah Biet Nassif adalah sebuah bangunan bersejarah yang memukau di jalan utama Jeddah pada akhir abad ke-19.
Awalnya tempat ini adalah tempat berkumpul orang-orang dengan status sosial tinggi, kini rumah ini menampilkan berbagai karya seni serta contoh kaligrafi Arab yang dipamerkan dalam 106 ruangan.
10. Beit Al Balad
Selanjutnya adalah Beit al Balad adalah museum bersejarah yang menampilkan artefak dan foto sejarah masyarakat Jeddah. Museum ini dipelihara dan dipertahankan dalam struktur batu berwarna krem, mencerminkan arsitektur khas Hejazi lokal.
11. Bundaran Bendera Saudi
Bundaran Bendera Saudi yang unik ini memiliki tiang bendera tanpa penopang tertinggi di dunia. Tiang bendera ini membanggakan bendera Arab Saudi yang besar dan berdiri di tengah bundaran sehingga terlihat dari berbagai arah. Bendera ini telah berkibar di pusat King Abdullah Square sejak tahun 2014 dan menjadi salah satu dari beberapa bundaran lalu lintas unik di kota ini.
12. Situs Sejarah Rahasia di Jeddah
Sebagai kota yang memiliki kisah bersejarah, situs-situs bersejarah dapat ditemukan di lokasi yang tak terduga di seluruh Jeddah. Bangku King Saud merupakan satu dari sisa-sisa bangunan bersejarah dari masa pemerintahan Raja Saud. Meskipun tidak dijaga sebagai objek wisata, tempat ini tetap menarik dan terletak di Al Falah, Jeddah.
Demikian informasi dari Rawda travel Umroh Bandung mengenai mengenal Kota Jeddah. Semoga dari informasi yang diberikan dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca.
Ingin mengunjungi kota Jeddah? Tenang karena Anda dapat menggunakan jasa dari Rawda Umroh Bandung Plus Turki yang siap melayani Anda untuk keberangkatan umroh ke tanah suci.
Dapatkan pengalaman umroh yang menyenangkan dengan harga bersaing. Insya Allah ibadah Anda mabrur bersama dengan travel Umroh Rawda Bandung.