Di tengah lautan manusia yang berputar mengelilingi Ka’bah, ada satu area sempit yang menjadi magnet doa dan harapan para peziarah: Multazam. Meski hanya terbentang sekitar dua meter di antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah, tempat ini menyimpan makna sejarah dan spiritual luar biasa. Bagi umat Islam, Multazam diyakini sebagai salah satu tempat paling mustajab di dunia untuk bermunajat dan meminta pertolongan Allah.
Apa Arti Multazam?
Kata Multazam berasal dari akar kata Arab “iltazama” yang berarti melekat erat atau berpegangan. Hal ini merujuk pada kebiasaan Rasulullah ﷺ yang diriwayatkan pernah menempelkan tubuhnya—mulai dari dada, wajah, sampai kedua telapak tangan—ke dinding Ka’bah pada bagian ini, seakan sedang memeluk rumah suci Allah. Sikap itu adalah lambang kerendahan hati seorang hamba yang bersandar total hanya kepada Rabb-nya.
Menurut para ulama tafsir, Multazam menjadi simbol pengakuan dosa dan pengharapan rahmat. Ketika seseorang menempelkan badannya di Multazam, ia seolah mengaku tak punya daya dan hanya bergantung kepada Allah, sama seperti orang yang menempel erat meminta perlindungan.
Letak Multazam
Secara fisik, Multazam berada di antara rukun Hajar Aswad dan pintu Ka’bah. Lebarnya sekitar dua meter, tetapi dalam sejarah ribuan tahun Ka’bah berdiri, tempat ini tak pernah sepi dari orang-orang yang berdoa dengan linangan air mata.
Dari data arsitektur, Multazam terbuat dari batu-batu Ka’bah asli yang tak pernah diganti sejak perbaikan besar di era Abdullah bin Zubair, dan terus dijaga hingga kini.
Keutamaan Berdoa di Multazam
Mengapa Multazam begitu dicari jamaah? Rasulullah ﷺ bersabda (dalam banyak riwayat, salah satunya Sunan Abu Daud):
“Multazam adalah tempat dikabulkannya doa. Tidak ada seorang pun yang memohon kepada Allah di sana, kecuali Allah akan mengabulkannya.”
Para ulama juga mencatat, sahabat Nabi seperti Abdullah bin Umar, Hasan al-Bashri, bahkan generasi tabi’in, selalu berdesak-desakan demi dapat menyentuh Multazam dan menempelkan dada mereka di sana. Ini menunjukkan betapa mereka memahami bahwa Multazam adalah titik istimewa di bumi yang langsung terhubung dengan rahmat Allah.
Tata Cara Berdoa di Multazam
Para ulama menyarankan agar jamaah mengikuti adab berikut saat ingin berdoa di Multazam:
✅ Selesaikan thawaf terlebih dahulu (karena posisi Multazam berada di jalur thawaf).
✅ Kerjakan shalat sunnah dua rakaat di dekat Maqam Ibrahim.
✅ Lanjutkan berzikir dan berdoa perlindungan dari siksa neraka.
✅ Mendekat ke Multazam, menempelkan dada, wajah, kedua telapak tangan, dan pipi ke dinding Ka’bah.
✅ Panjatkan doa sebanyak mungkin, dengan penuh kerendahan hati dan rasa tunduk.
Imam Nawawi dalam Al-Adzkar mencatat salah satu doa yang masyhur diucapkan di Multazam adalah:
Allâhumma lakal hamdu hamdan yuwâfî ni‘amaka wa yukâfi‘u mazîdaka…
Yang artinya memuji Allah atas semua nikmat, memohon perlindungan dari setan, meminta keberkahan, serta keteguhan iman hingga akhir hayat.
Bacaan Doa di Multazam
Adapun doa yang dibaca ketika berada di Multazam menurut Imam Nawawi dalam kitab Adzkar 1/195 adalah:
اَللّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ حَمْدًا يُوَافِى نِعَمَكَ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَكَ أَحْمَدُكَ بِجَمِيْعِ مَحَامِدِكَ مَا عَلِمْتُ مِنْهَا وَمَا لَم أَعْلَمْ وَعَلَى جَمِيْعَ نِعَمِكَ مَا عَلِمْتُ مِنْهَا وَمَا لَمْ أَعْلَمْ وَعَلَى كُلِّ حَالٍ اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ اللهم أَعِذْنِي مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ وَأَعِذْنِيْ مِنْ كُلِّ سُوْءٍ وَقَنِّعْنِيْ بِمَا رَزَقْتَنِيْ وَبَارِكْ لِيْ فِيْهِ اللهم اجْعَلْنِيْ مِنْ أَكْرَمِ وَفْدِكَ عَلَيْكَ وَأَلْزِمْنِيْ سَبِيْلَ اْلإِسْتِقَامَةِ حَتَّى أَلْقَاكَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ
Allâhumma lakal hamdu hamdan yuwâfî ni‘amaka wa yukâfi‘u mazîdaka. Ahmaduka bi jamî’i mahâmidika mâ ‘alimtu minhâ wa mâ lam a‘lam wa alâ jamî’i ni‘amika, mâ ‘alimtu minhâ wa mâ lam a’lam wa alâ kulli hâl. Allâhumma shalli ala Muhammadin wa ala âli Muhammadin. Allâhumma a‘idznâ minasy syaithânir rajîm wa a‘idzni min kulli sû` wa qanni‘ni bi mâ razaqtanî wa bârik lî fîhi. Allâhummaj ‘alnî min akrami wafdika ‘alaika wa alzimnî sabîlal istiqâmati hattâ alqâka yâ Rabbal âlamîn.
Artinya: Ya Allah, bagi-Mu pujian, (dengan) pujian yang meliputi seluruh anugerah-MU. Aku bersyukur pada-Mu atas segala macam pemberian-Mu, baik yang kuketahui ataupun yang tidak kuketahui, dan atas segala nikmat-Mu, baik yang kuketahui ataupun yang tidak kuketahui, dan atas segalanya. Ya Allah, shalawat dan salam semoga tercurahkan pada Nabi Muhammad dan keluarganya. Ya Allah, lindungi aku dari setan yang terkutuk, lindungi pula aku dari segala kejelekan, cukupi aku dengan segala yang Engkau berikan kepadaku, dan berkahi aku dalam rezeki tersebut. Ya Allah, jadikan aku sebagai tebusan yang terbaik terhadap-Mu, dan tetapkan aku pada jalan yang istiqamah hingga aku kelak bertemu dengan-Mu, wahai Tuhan semesta alam.
Multazam dalam Catatan Sejarah
Multazam tidak hanya tempat spiritual, tetapi juga saksi sejarah. Banyak peristiwa besar pernah berlangsung di dekatnya:
- Tempat Nabi Ibrahim AS menuntun Ismail untuk berdoa agar Ka’bah selalu dijaga umatnya.
- Tempat Rasulullah ﷺ mengajarkan para sahabat menampakkan kerendahan hati dalam ibadah.
- Tempat para khalifah berkumpul ketika merenovasi Ka’bah di era sahabat dan tabi’in.
Karena letaknya persis di titik paling dekat pintu Ka’bah, Multazam juga sering menjadi tempat para ulama bertawassul memohon agar seluruh niat ibadahnya diterima.
Tips Jamaah Berdoa di Multazam
👉 Jika kondisi Masjidil Haram padat, tidak perlu memaksakan diri berdesak-desakan ke Multazam. Doa di arah yang sama tetap sah dan insyaAllah didengar Allah.
👉 Niatkan kunjungan ke Multazam untuk taubat dan menata hati, bukan sekadar berfoto.
👉 Jika memungkinkan, hafalkan beberapa doa pendek agar tidak terburu-buru dan tetap fokus.
👉 Jangan menghalangi pergerakan thawaf orang lain, karena area Multazam sempit.
Multazam bukan sekadar batu dinding Ka’bah, melainkan simbol kepasrahan manusia yang merindukan rahmat Allah tanpa batas. Siapa pun yang berdiri di sana, menempelkan dada, meneteskan air mata, dan menggantungkan seluruh harapan kepada Allah, insyaAllah akan menemukan getaran iman yang tak terlupakan.
Raih Umrah Penuh Berkah Bersama Rawda Umroh
Ingin merasakan langsung keagungan Multazam, dan berdoa di tempat mustajab lain di Mekkah? Percayakan perjalanan suci Anda kepada Rawda Umroh. Kami menyediakan paket Umroh Reguler, Umroh Plus Turki, Umroh Plus Dubai, hingga Umroh Plus Qatar, dengan pembimbing bersertifikat dan layanan profesional. Ibadah Anda lebih khusyuk, nyaman, dan terarah. Hubungi tim Rawda Umroh sekarang — wujudkan mimpi ibadah yang berkesan!
Tulisan terkait:
- Sejarah Hajar Aswad, Batu Mulia yang Berada Di Sudut Kabah
- Jangan Bingung! Simak Panduan Fungsi Pintu Masjid Nabawi yang Berjumlah Puluhan, Ada 86 Pintu!
- Apa Itu Multazam: Makna dan Doa yang Perlu Dipanjatkan
- Tempat Berkah: Multazam, Tanah Suci yang Mustajab untuk Berdoa
- Apa Isi Dalam Ka'bah? Berikut 8 Bagian pentingnya
- Makna Tawaf yang Dilakukan 7 Kali dan Berlawanan Arah Jarum Jam, beserta keutamaannya
- 30+ Contoh Ucapan Titip Doa Umroh
- Apa Itu Raudhah? Arti, Letak, dan Tata Cara Doanya
- Arti hasbunallah wanikmal wakil dan tulisan arabnya, beserta keutamaannya
- Mencium Hajar Aswad, Adakah Keutamaan serta Dalilnya?