kunci kabah

Misteri dan Tugas Juru Kunci Ka’bah yang Menjaga Sejak Zaman Nabi

Siapa Sebenarnya Juru Kunci Ka’bah?

Pernah nggak kepikiran, siapa yang menjaga kunci Ka’bah selama ini? Bangunan suci umat Islam itu bukan hanya megah dan bersejarah, tetapi juga sangat dijaga. Nah orang yang memegang kunci Ka’bah disebut sebagai juru kunci Ka’bah.

Juru kunci Ka’bah bukan profesi biasa, tapi sudah turun-temurun sejak ribuan tahun lalu. Dalam sejarah Islam, keluarga Bani Syaibah ditetapkan memegang kunci Ka’bah secara resmi oleh Rasulullah SAW. Bahkan sampai sekarang, garis keturunan keluarga itu terus memegang amanah tersebut.

Dalam sebuah hadits shahih, Rasulullah SAW bersabda kepada Utsman bin Talhah (salah satu keluarga Bani Syaibah) ketika Fathu Makkah:

“Ambillah ini wahai Bani Thalhah, selamanya tidak ada yang akan mengambilnya dari kalian kecuali orang zalim.”
(HR. At-Tirmidzi)

Dari sinilah hak memegang kunci Ka’bah dijaga sampai keturunan mereka hari ini.

Apa Tugas Juru Kunci Ka’bah?

Terus banyak yang nanya, apa sebenarnya tugas juru kunci Ka’bah? Ternyata tugas mereka bukan hanya memegang kunci saja. Mereka juga bertanggung jawab membuka dan menutup pintu Ka’bah, membersihkan bagian dalam Ka’bah, mengatur kunjungan tamu resmi, sampai mendampingi keluarga kerajaan Saudi ketika melakukan pencucian Ka’bah dua kali setahun.

Prosesi mencuci Ka’bah biasanya dilakukan bulan Sya’ban dan Muharram, dan juru kunci Ka’bah wajib hadir serta memimpin pembukaan pintu Ka’bah. Mereka memegang kunci asli, bukan replika, dan ini adalah simbol kehormatan sekaligus tanggung jawab besar.

Apakah Keluarga Juru Kunci Ka’bah Pernah Berganti?

Mungkin muncul pertanyaan, apakah juru kunci Ka’bah pernah berganti keluarga? Dalam sejarahnya, sebelum datangnya Islam, suku Quraisy sudah memegang kunci Ka’bah. Setelah Nabi Muhammad SAW menaklukkan Makkah, kunci sempat diminta oleh beberapa sahabat untuk diamanahkan kepada mereka.

Namun Rasulullah mengembalikannya kepada Utsman bin Talhah dari Bani Syaibah. Rasulullah menegaskan hak memegang kunci Ka’bah tidak boleh direbut, karena sudah menjadi amanah keluarga tersebut secara turun temurun. Maka sampai hari ini keturunan Bani Syaibah masih menjadi juru kunci Ka’bah yang sah.

Bagaimana Tradisi Penyerahan Kunci Ka’bah?

Teman-teman mungkin penasaran, gimana sih tradisi penyerahan kunci Ka’bah? Jadi setiap kali prosesi pencucian Ka’bah, keluarga Bani Syaibah menyerahkan kunci kepada raja atau perwakilan pemerintah Saudi. Setelah selesai pembersihan, kunci dikembalikan lagi ke tangan juru kunci Ka’bah.

Prosesi ini sakral dan dihadiri para pejabat tinggi, ulama, dan tokoh masyarakat. Banyak jamaah umroh yang beruntung menyaksikan langsung suasana ini. Biasanya suasana haru karena semua orang ingin dekat dengan bangunan suci itu, dan merasa bangga bisa melihat keluarga penjaga kunci Ka’bah yang sudah menjaga amanah sejak ribuan tahun lalu.

Apakah Ada Hak Istimewa untuk Juru Kunci Ka’bah?

Banyak juga yang nanya, apakah juru kunci Ka’bah punya hak istimewa? Secara budaya, memang mereka sangat dihormati. Setiap upacara di Masjidil Haram, mereka dapat posisi terhormat, dan biasanya diajak bermusyawarah jika ada renovasi Ka’bah atau kegiatan besar lain.

Namun mereka juga memikul tanggung jawab besar, bukan hanya kehormatan. Kalau terjadi kerusakan, mereka harus segera melaporkan dan memastikan perbaikan berjalan. Jadi tidak hanya menikmati status sosial, tapi juga beramal untuk menjaga rumah Allah.

Bagaimana Sejarah Awal Juru Kunci Ka’bah?

Pertanyaan menarik lain, bagaimana awalnya sistem juru kunci Ka’bah ini dimulai? Menurut sejarah, sejak zaman Nabi Ismail ‘alaihissalam Ka’bah sudah dijaga secara turun-temurun. Namun sistem kunci resminya mulai dicatat lebih rapi pada masa Qushay bin Kilab, leluhur Rasulullah SAW dari suku Quraisy.

Setelah itu berpindah ke beberapa keluarga Quraisy, sampai akhirnya Bani Syaibah di zaman Rasulullah yang ditetapkan memegang amanah ini. Hadits Rasulullah yang mengukuhkan Bani Syaibah menjadi dasar kuat, sampai sekarang tidak boleh diganggu gugat kecuali kalau mereka berbuat zalim.

Bagaimana Bentuk Kunci Ka’bah?

Teman-teman pasti penasaran, kayak apa sih bentuk kunci Ka’bah? Bentuknya bukan kunci modern, tapi lebih mirip seperti batang logam panjang dengan pola ukiran khas Arab. Warnanya keemasan, dibuat dari bahan logam berkualitas tinggi, dan ada tulisan kaligrafi di permukaannya.

Kunci ini tidak sembarang orang boleh memegang. Bahkan petugas Masjidil Haram pun harus menunggu izin khusus juru kunci Ka’bah untuk bisa masuk ke bagian dalam.

Apakah Tradisi Ini Bertahan Sampai Akhir Zaman?

Pertanyaan lain muncul, apakah tugas juru kunci Ka’bah akan bertahan sampai kiamat? Berdasarkan hadits, Rasulullah SAW memang mewasiatkan kunci Ka’bah kepada Bani Syaibah sampai akhir zaman. Kecuali kalau muncul pemimpin zalim yang merampasnya.

Dalam kitab-kitab fiqih juga dijelaskan, siapa pun yang mengambil kunci Ka’bah dengan cara batil maka dia berdosa besar, karena berarti merampas hak keluarga penjaga Ka’bah.

Apa Hikmah Kita Mengenal Juru Kunci Ka’bah?

Lalu, kenapa kita perlu tahu soal juru kunci Ka’bah? Karena dari sana kita belajar pentingnya amanah. Kunci Ka’bah bukan hanya logam semata, tapi simbol tanggung jawab dan kepercayaan umat Islam.

Allah SWT memuliakan orang-orang yang mampu memegang amanah. Dan keluarga juru kunci Ka’bah adalah teladan tentang bagaimana menjaga warisan suci secara turun-temurun dengan sabar dan penuh kehormatan.

Bagaimana Menjadi Juru Kunci Ka’bah?

Pasti ada yang mikir, apakah mungkin orang luar bisa jadi juru kunci Ka’bah? Jawabannya tidak bisa, karena sudah ketetapan Rasulullah SAW hanya keturunan Bani Syaibah yang berhak. Sampai saat ini pun pemerintah Saudi menghormati wasiat tersebut.

Kalau pun ada petugas lain membantu membersihkan Ka’bah atau mengatur jamaah, mereka tetap harus izin kepada juru kunci Ka’bah dulu.

Bagaimana Hubungan Juru Kunci dengan Pemerintah Saudi?

Pertanyaan lain yang menarik, apa juru kunci Ka’bah bekerja sama dengan kerajaan Saudi? Jawabnya iya, karena keamanan dan manajemen Masjidil Haram dikelola oleh pemerintah Saudi. Namun untuk membuka Ka’bah, tetap diperlukan kehadiran Bani Syaibah sebagai juru kunci Ka’bah resmi.

Setiap pencucian Ka’bah, pemerintah Saudi hanya sebagai penyelenggara, tetapi kehormatan membuka pintu Ka’bah adalah hak mutlak keluarga penjaga kunci itu.

Kesimpulan

Teman-teman sekarang sudah jelas, siapa sebenarnya juru kunci Ka’bah dan bagaimana mereka bekerja. Ringkasnya:

  1. Juru kunci Ka’bah berasal dari keluarga Bani Syaibah
  2. Ditugaskan Rasulullah SAW sejak penaklukan Makkah
  3. Tugasnya membuka, menutup, merawat, dan menjaga bagian dalam Ka’bah
  4. Tidak boleh diganti kecuali oleh orang zalim
  5. Sampai sekarang tradisi itu masih terjaga

Semoga artikel ini menambah wawasan teman-teman tentang Ka’bah dan orang-orang yang menjaga kemuliaannya. Kalau nanti teman-teman umroh bersama Rawda Umroh Plus Turki, mudah-mudahan bisa menyaksikan sendiri prosesi pencucian Ka’bah dan melihat langsung juru kunci Ka’bah menjalankan amanahnya.

Amin ya Rabbal Alamin.

Hubungi kami

Cukup Chat Whatsapp

Kami akan memandu Anda dari mulai persiapan, pemberangkatan sampai kepulangan ke Tanah Air nanti.

You cannot copy content of this page