Doa Umroh Mabrur, Apa Saja dan Kapan Dilaksanakannya?

Apa doa umroh yang mabrur

Inilah informasi mengenai apa doa umroh mabrur yang dibaca ketika pelaksanaan ibadah. Ibadah umroh merupakan perjalanan spiritual yang penuh makna bagi setiap Muslim. Salah satu tujuan mulia dari pelaksanaan ibadah ini adalah mencapai status “umroh mabrur.” Istilah mabrur sendiri sering dikaitkan dengan ibadah haji, tetapi bagaimana dengan umroh? Umroh mabrur dapat diartikan sebagai umroh yang diterima oleh Allah SWT, di mana seseorang yang melaksanakannya mampu menjaga keikhlasan, memenuhi syarat sah umroh, dan menjauhi segala dosa.

Bagi seorang Muslim, doa menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam ibadah umroh. Doa ini tidak hanya menjadi bentuk permohonan kepada Allah SWT tetapi juga sarana untuk menjaga keikhlasan hati. Salah satu doa yang sering dipanjatkan adalah doa agar terhindar dari sifat riya dan sum’ah, dua sifat yang bisa mengurangi nilai ibadah. Lalu, apa saja doa-doa yang dianjurkan untuk meraih umroh mabrur dan kapan waktu terbaik untuk mengucapkannya?

Baca Juga: Tawaf Wada: Makna, Tata Cara, dan keutamaanya

Apa Itu Umroh Mabrur?

Umroh mabrur dapat diartikan sebagai umroh yang diterima oleh Allah SWT karena memenuhi syarat-syarat sah dan dilakukan dengan ikhlas. Dalam buku Umrah: Panduan Ibadah Umrah Praktis Lahir Batin oleh Ahmad Alawiy, dkk, disebutkan bahwa umroh mabrur adalah ibadah yang sesuai petunjuk Nabi Muhammad SAW dan terhindar dari segala bentuk dosa.

Salah satu ciri utama dari umroh mabrur adalah peningkatan keimanan seseorang setelah kembali dari Tanah Suci. Orang tersebut akan lebih giat dalam beribadah, menjauhi perbuatan dosa, dan menjaga hubungan baik dengan sesama. Selain itu, sifat riya dan sum’ah harus dihindari selama pelaksanaan umroh, agar nilai ibadah tetap murni di mata Allah SWT.

Doa-Doa Umroh Mabrur

Doa merupakan inti dari setiap ibadah, termasuk dalam melaksanakan umroh. Berikut adalah beberapa doa yang dianjurkan untuk dipanjatkan agar umroh diterima oleh Allah SWT:

  1. Doa Menghindari Riya dan Sum’ah
    • Arab: حَجَّةً لَا رِيَاءٌ فِيهَا وَلَا سُمْعَةً
    • Latin: Allahumma hajjatan laa riyaa an-fiihaa wa laa sum’atan
    • Arti: “Ya Allah, jadikanlah haji yang tidak ada riya’ dan sum’ah di dalamnya.” (HR Ibnu Majah)

    Doa ini dianjurkan untuk dipanjatkan secara umum dalam rangkaian ibadah umroh atau haji.

  2. Doa Khusus Selama Thawaf
    Pada saat thawaf mengelilingi Ka’bah, terdapat doa-doa khusus yang dapat dipanjatkan:

    • Arab: اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ عُمْرَةً مَبْرُورَةً – وَذَنْبًا مَغْفُورًا وَسَعْيًا مَشْكُورًا
    • Latin: Allahummaj-‘alhu ‘umratan mabruuratan wa dzanban maghfuuraw-wasa’yan masykuuraa
    • Arti: “Ya Allah, jadikanlah ini sebagai umrah yang mabrur, dosa yang diampuni, dan sa’i yang disyukuri.”

    Doa ini dianjurkan diucapkan pada tiga putaran pertama saat melakukan thawaf dengan berlari-lari kecil.

  3. Doa pada Putaran Keempat hingga Ketujuh
    • Arab: اللَّهُمَّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاعْفُ عَمَّا تَعْلَمُ وَأَنْتَ الْأَعَزُّ الْأَكْرَمُ، اللَّهُمَّ آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
    • Arti: “Ya Allah, ampunilah, sayangilah, dan maafkan dari apa yang Engkau ketahui. Engkau Maha Perkasa lagi Mulia. Ya Allah, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebajikan di akhirat, dan hindarkanlah kami dari siksa neraka.” (HR Sunan Al-Baihaqi Al-Kubra)

Baca Juga: Sejarah Madain Saleh, Kota Kuno di Arab Saudi yang Dianggap Terkutuk

Kapan Waktu Doa Dilaksanakan?

Waktu pelaksanaan doa umroh mabrur sangatlah fleksibel, tergantung pada jenis doa dan rangkaian ibadah yang sedang dilakukan. Salah satu waktu utama adalah selama thawaf, yaitu saat mengelilingi Ka’bah. Pada tiga putaran pertama thawaf, doa khusus seperti permohonan untuk umroh yang mabrur, dosa yang diampuni, dan sa’i yang disyukuri sangat dianjurkan untuk dipanjatkan. Doa ini diucapkan sembari melakukan lari-lari kecil (rambahan) sebagai bentuk penghormatan kepada Allah SWT dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW.

Selanjutnya, pada putaran keempat hingga ketujuh, fokus doa dapat beralih kepada permohonan ampunan, rahmat, serta kebaikan dunia dan akhirat. Doa seperti Rabbanaa aatina fi dunya hasanah wa fi al-akhirati hasanah wa qinaa ‘adzab an-naar sering dipanjatkan di tahap ini, mencerminkan harapan umat Muslim untuk memperoleh keselamatan di dua kehidupan.

Selain thawaf, doa umroh mabrur juga dapat dilakukan pada saat sa’i, yaitu berjalan dan berlari kecil di antara Bukit Safa dan Marwah. Ketika mendaki bukit-bukit ini, jamaah disunnahkan untuk menghadap Ka’bah dan memanjatkan doa sesuai hajat masing-masing, termasuk doa untuk diterima ibadahnya.

Tidak hanya itu, doa untuk menghindari sifat riya dan sum’ah juga dapat dipanjatkan kapan saja selama rangkaian ibadah umroh berlangsung. Waktu yang sangat dianjurkan adalah ketika berada di tempat-tempat mustajab seperti di Padang Arafah, saat bermalam di Muzdalifah, atau ketika melempar jumrah di Mina bagi mereka yang juga melaksanakan haji tamattu’. Di lokasi-lokasi ini, suasana ibadah sangat mendukung untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, sehingga doa yang dipanjatkan memiliki peluang lebih besar untuk dikabulkan.

Dengan begitu, doa dalam ibadah umroh tidak terbatas pada waktu-waktu tertentu saja. Jamaah dianjurkan untuk memanfaatkan setiap momen dalam perjalanan spiritualnya untuk memperbanyak doa, baik dalam bentuk zikir, istighfar, maupun doa khusus agar umroh yang dijalankan diterima oleh Allah SWT dan menjadi umroh mabrur.

Mencapai umroh mabrur adalah impian setiap Muslim. Hal ini dapat diwujudkan dengan menjaga keikhlasan, menghindari dosa, dan mematuhi syariat selama pelaksanaan ibadah. Doa-doa yang dipanjatkan dengan tulus menjadi salah satu kunci agar ibadah diterima oleh Allah SWT. Semoga setiap langkah yang diambil selama ibadah umroh membawa berkah dan mendekatkan diri kepada-Nya.

Sebagai agen biro perjalanan umroh Jakarta, Rawda Travel menawarkan berbagai pilihan paket untuk Anda, termasuk paket umroh hemat dan paket umroh plus Turki. Rawda Umroh telah memiliki izin resmi dan melayani berbagai jamaah dari seluruh Indonesia. Testimoni positif yang diterima oleh Rawda adalah bukti dari kepercayaan dan kualitas layanan yang diberikan kepada masyarakat.

Baca Juga: Arti Mahram: Ketentuan, Hukum, dan Pembagiannya Menurut Ulama Fikih

Share the Post: