Rukun Umroh Ada Berapa? Penjelasan Lengkap dengan Dalil dan Pendapat Ulama

Rukun Umroh Ada Berapa? Penjelasan Lengkap dengan Dalil dan Pendapat Ulama

Rukun umroh ada berapa? Pertanyaan ini sering muncul di benak umat Islam yang ingin menunaikan ibadah umroh, terutama bagi yang baru pertama kali berangkat ke Tanah Suci. Memahami rukun umroh sangat penting, karena jika salah satu rukunnya tidak dilaksanakan, maka umroh bisa tidak sah menurut syariat Islam. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas secara ilmiah dan mendalam tentang jumlah rukun umroh, pengertiannya, dalilnya dalam Al-Qur’an dan hadits, serta pendapat para ulama.

Apa Itu Rukun Umroh?

Secara bahasa, kata “rukun” (الركن) berarti pilar atau bagian pokok yang menjadi penopang utama sesuatu. Dalam konteks ibadah, rukun adalah bagian esensial yang wajib dilakukan, dan tidak bisa digantikan dengan denda atau fidyah. Kalau salah satu rukun tidak dikerjakan, maka ibadahnya batal.

Dalam ibadah umroh, rukun berbeda dengan wajib umroh. Rukun tidak bisa ditinggalkan, sedangkan wajib umroh jika ditinggalkan masih bisa ditebus dengan dam (denda).

Jumlah Rukun Umroh Menurut Pendapat Ulama

Mayoritas ulama dari empat mazhab (Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hanbali) sepakat bahwa rukun umroh ada lima, yaitu:

  1. Ihram
  2. Thawaf
  3. Sa’i
  4. Tahallul
  5. Tertib

Mari kita bahas satu per satu rukun umroh tersebut beserta dalil dan penjelasannya.

1. Ihram

Ihram adalah niat memasuki ibadah umroh dari tempat yang disebut miqat. Ini adalah tanda dimulainya pelaksanaan ibadah umroh.

Dalil:

Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Sesungguhnya setiap amal tergantung pada niatnya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Ihram merupakan bentuk niat yang membedakan antara ibadah dan kegiatan biasa. Dalam konteks umroh, seseorang dianggap belum memulai umroh kalau belum berniat ihram.

Pendapat Ulama:

Imam Nawawi dalam Al-Majmu’ menyebutkan bahwa ihram adalah syarat mutlak untuk sahnya ibadah haji dan umroh, karena merupakan tanda dimulainya ibadah tersebut.

2. Thawaf

Thawaf artinya mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh putaran dimulai dari Hajar Aswad dan berakhir di tempat yang sama. Ini dilakukan setelah seseorang berniat umroh dan sampai di Masjidil Haram.

Dalil:

Allah SWT berfirman:

“Dan hendaklah mereka melakukan thawaf di sekeliling rumah yang tua itu (Ka’bah).”
(QS. Al-Hajj: 29)

Nabi SAW juga bersabda:

“Sesungguhnya thawaf di Ka’bah itu adalah shalat, hanya saja Allah membolehkan di dalamnya berbicara.”
(HR. Tirmidzi)

Pendapat Ulama:

Para ulama sepakat bahwa thawaf adalah rukun. Tanpa thawaf, umroh tidak sah. Thawaf yang dimaksud di sini adalah thawaf umrah, bukan thawaf sunah.

3. Sa’i antara Shafa dan Marwah

Sa’i adalah berjalan atau berlari kecil sebanyak tujuh kali antara bukit Shafa dan Marwah. Sa’i dilakukan setelah thawaf.

Dalil:

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah sebagian dari syiar Allah. Maka barang siapa yang beribadah haji ke Baitullah atau berumrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa’i antara keduanya.”
(QS. Al-Baqarah: 158)

Meski dalam ayat ini disebut “tidak ada dosa”, para ulama menjelaskan bahwa itu merespon tradisi jahiliyah saat itu yang menganggap sa’i sebagai perbuatan syirik. Maka ayat ini menegaskan bahwa sa’i adalah bagian dari syariat, bahkan termasuk rukun.

Hadits:

Nabi SAW bersabda:

“Lakukanlah sa’i karena sesungguhnya Allah telah menetapkannya atas kalian.”
(HR. Ahmad dan Nasai)

4. Tahallul

Tahallul adalah mengakhiri ihram dengan cara mencukur atau memotong sebagian rambut kepala. Bagi laki-laki disunnahkan untuk mencukur habis rambut (halq), sementara perempuan cukup memotong beberapa helai saja (taqsir).

Dalil:

Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Ya Allah, ampunilah orang-orang yang mencukur rambut mereka.” Para sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulullah, bagaimana dengan yang memendekkan?’ Beliau bersabda: ‘Ya Allah, ampunilah pula orang-orang yang memendekkan rambut mereka.’”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Pendapat Ulama:

Mayoritas ulama menjadikan tahallul sebagai rukun karena ia merupakan simbol selesainya ibadah umroh. Tanpa tahallul, seseorang masih dalam keadaan ihram dan belum menyelesaikan ibadahnya.

5. Tertib (Urutan)

Tertib artinya melakukan semua rukun umroh secara berurutan, dimulai dari ihram, thawaf, sa’i, dan diakhiri dengan tahallul. Jika tidak berurutan, maka ibadah umroh bisa dianggap tidak sempurna.

Dalil:

Rasulullah SAW bersabda:

“Ambillah dariku manasik kalian.”
(HR. Muslim)

Hadits ini menjadi dasar bahwa tata cara ibadah haji dan umroh harus mengikuti urutan yang diajarkan Nabi SAW.

Tabel Ringkasan Rukun Umroh dan Dalilnya

No Rukun Umroh Dalil Al-Qur’an / Hadits / Ulama
1 Ihram HR. Bukhari-Muslim (niat)
2 Thawaf QS. Al-Hajj: 29
3 Sa’i QS. Al-Baqarah: 158
4 Tahallul HR. Bukhari dan Muslim
5 Tertib HR. Muslim

Perbedaan Rukun dan Wajib Umroh

Sering kali jamaah juga bertanya, apa beda rukun umroh dan wajib umroh?

  • Rukun umroh adalah hal-hal pokok yang jika ditinggalkan maka umroh tidak sah dan harus diulang.
  • Wajib umroh adalah bagian penting yang jika ditinggalkan, tetap sah tapi harus membayar dam (denda).

Contoh wajib umroh adalah:

  • Memulai ihram dari miqat yang benar
  • Menjaga larangan-larangan ihram

Kesalahan Umum Jamaah Terkait Rukun Umroh

Beberapa kesalahan umum yang sering terjadi:

  1. Tidak niat ihram dari miqat – padahal ini adalah awal rukun.
  2. Thawaf kurang dari 7 putaran – harus diulang dari awal.
  3. Sa’i sebelum thawaf – urutannya tidak benar.
  4. Tidak tahallul – artinya masih dalam keadaan ihram.
  5. Mencampur rukun dan sunah – misalnya menyangka shalat dua rakaat setelah thawaf itu rukun, padahal sunah.

Kesimpulan: Rukun Umroh Ada Berapa?

Setelah membaca penjelasan di atas, maka jawaban dari pertanyaan “Rukun umroh ada berapa?” adalah:

Rukun umroh ada lima:

  1. Ihram
  2. Thawaf
  3. Sa’i
  4. Tahallul
  5. Tertib

Kelima rukun ini harus dilaksanakan secara lengkap dan berurutan. Jika salah satunya ditinggalkan, maka umroh tidak sah dan harus diulang.

Memahami rukun umroh adalah bagian dari bekal spiritual dan ilmiah sebelum berangkat ke Tanah Suci. Dengan memahami dalil dan penjelasan para ulama, kita bisa menjalani ibadah umroh dengan lebih yakin, tenang, dan sesuai tuntunan Rasulullah SAW.

Rawda Umroh Plus Turki siap mendampingi Anda beribadah ke Tanah Suci dengan layanan terbaik. Tidak hanya umroh, Anda juga bisa menikmati wisata sejarah Islam di Turki yang penuh makna. Bersama pembimbing bersertifikat dan akomodasi nyaman, ibadah Anda menjadi lebih berkesan. Daftar sekarang di Rawda Travel dan raih pengalaman umroh plus wisata Islami yang tak terlupakan!

Hubungi kami

Cukup Chat Whatsapp

Kami akan memandu Anda dari mulai persiapan, pemberangkatan sampai kepulangan ke Tanah Air nanti.

You cannot copy content of this page