Hari Arafah adalah peristiwa penting dalam Islam, biasanya jatuh pada hari ke-9 bulan Islam Dhul Hijjah. Ini adalah pilar utama perjalanan haji, di mana jutaan Muslim berkumpul di Dataran Arafah dekat Mekah.
Hari itu ditandai dengan doa, permohonan, dan renungan, karena umat Islam mencari pengampunan dan peningkatan spiritual. Hari Arafah memiliki makna agama yang besar dan dianggap sebagai bagian penting dari ritual haji.
Kapan Puasa Arafah Dilaksanakan?
Hari Arafat dijadwalkan dimulai pada malam Selasa, 27 Juni, dan berakhir pada Rabu, 28 Juni. Selama periode ini, umat Islam akan terlibat dalam doa dengan pengabdian kepada Allah, sementara mereka yang berpartisipasi dalam ibadah haji akan mencapai Gunung Arafat.
Mengapa Hari Arafah Penting?
Arafat adalah gunung yang terletak di kota suci Makkah, Arab Saudi. Gunung ini dikenal sebagai Gunung Pengenalan dan memiliki arti penting selama ibadah haji.
Arti Hari Arafat berkaitan dengan hari ketika umat Islam melakukan perjalanan dari Mina ke Arafat sebelum hari raya kurban, menandakan tahap penting dari perjalanan haji.
Gunung Arafah
Gunung Arafat memiliki arti besar bagi umat Islam karena merupakan tempat di mana Nabi Muhammad (SAW) menyampaikan Khutbah Wada (Pamitan) kepada umat Muslim yang ikut bersamanya dalam perjalanan haji sebelum beliau wafat.
Beberapa orang meyakini bahwa sebagian ayat Al-Quran yang mengumumkan kesempurnaan agama Islam diwahyukan pada hari ini.
7 Keutamaan Puasa Arafah
Berikut keuntungan yang dapat Anda peroleh dari menjalankan Puasa Arafah:
1. Menghapus Dosa-dosa Dua Tahun Mendatang
Puasa pada Hari Arafah menghapus dosa-dosa dari tahun sebelumnya dan tahun yang akan datang.
Ketika Rasulullah (SAW) ditanya tentang puasa pada hari Arafah, beliau bersabda,
“Puasa itu menghapus dosa-dosa (kecil) dari tahun yang lalu dan tahun yang akan datang.” (Muslim)
2. Agamamu Telah Disempurnakan
Seorang Yahudi berkata kepada Umar ibn Al-Khattab (RA), “Hai pemimpin orang-orang beriman, ada ayat dalam kitabmu yang kau baca, dan jika ayat itu diturunkan kepada kami, kami akan menjadikan hari itu sebagai hari perayaan.” Umar berkata, “Ayat mana itu?” Yahudi itu berkata:
“Pada hari ini, Aku telah sempurnakan untuk kamu agamamu, dan Aku telah cukupkan nikmat-Ku kepada kamu, dan Aku telah ridha Islam sebagai agama bagimu.” (5:3) Umar berkata: “Aku tahu hari dan tempat di mana ayat ini diturunkan kepada Nabi, salam dan ziarah Allah semoga tercurah padanya. Itu terjadi ketika dia berdiri di Arafah pada hari Jumat.”
Kita harus berpuasa pada Hari Arafah untuk menghormati kekudusan hari di mana agama kita disempurnakan. Jangan lupa membaca surah dan ayat ini juga pada Hari Arafah.
3. Allah Banyak Membebaskan Orang-orang dari Api Neraka di Hari Arafah
Nabi (SAW) bersabda:
“Tidak ada hari di mana Allah membebaskan orang-orang dari Neraka lebih banyak daripada hari Arafah. Dia mendekat kepada orang-orang yang berdiri di Arafah, lalu Dia membanggakan mereka di hadapan Malaikat-Nya, ‘Apa yang dicari oleh orang-orang ini?'” (Tirmidzi)
4. Pahala Berlipat Ganda
مَا مِنْ أَيَّامٍ أَحَبَّ إِلَى اللّٰهِ أَنْ يُتَعَبَّدَ لَهُ فِيْهَا مِنْ عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ يَعْدِلُ صِيَامُ كُلِّ يَوْمٍ مِنْهَا بِصِيَامِ سَنَةٍ وَقِيَامُ كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْهَا بِقِيَامِ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Artinya: Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Zulhijah. Satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa. Satu malam mendirikan salat malam setara dengan salat pada malam Lailatul Qadar. (HR At-Trmidzi).
Selain itu ada hadis riwayat Imam Baihaqi. Berikut ini bunyinya:
“Dari Sayyidah Aisyah RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, ‘(Keutamaan) puasa Hari Arafah seperti puasa 1.000 hari (di luar hari Arafah). (HR Baihaqi).
5. Menjalankan Sunnah Rasulullah
Menjalankan puasa sunah berarti menjalankan sunah anjuran Nabi SAW. Ada beberapa hadis yang menyebutkan tentang ini, di antaranya:
“Ada empat perkara yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah yaitu puasa Asyura, puasa Arafah, puasa tiga hari setiap bulan dan salat dua rakaat sebelum subuh”. (HR An Nasa’i dan Ahmad).
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa sembilan hari di bulan Zulhijah, berpuasa di hari Asyura, berpuasa tiga hari di setiap bulannya, puasa Senin pertama dan juga hari Kamis di setiap bulannya”. (HR Abu Dawud).
6. Dicintai oleh Allah
Yang tertuang dalam hadis dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhuma, Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Tidak ada hari di mana amal salih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu: sepuluh hari dari bulan Zulhijah. Mereka bertanya: ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah? Beliau menjawab: tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun”. (HR. Imam Bukhori).
7. Allah Turun dari Langit
Bagi orang-orang yang tinggal di Arafah, Allah (SWT) turun ke langit dan berkata kepada para malaikat-Nya:
“Hamba-hamba-Ku telah datang kepada-Ku, tampak lelah, dari setiap lembah yang dalam, dengan harapan akan rahmat-Ku, jadi jika dosa-dosa mereka sebanyak butiran pasir atau tetesan hujan atau seperti buih di lautan, Aku akan mengampuni mereka. Maka pergilah, wahai hamba-hamba-Ku! Dengan ampunan bagi apa dan siapa yang kalian syafa’atkan.” (at-Tabarani)
Apa yang Dilakukan Saat Puasa Arafah?
Berikut hal-hal yang harus Anda lakukan saat menjalankan Puasa Arafah:
1. Doa di Arafah
Kita seharusnya berdoa – luangkan sebanyak mungkin waktu di hari tersebut untuk beribadah, dengan waktu yang paling penting antara Dzuhur dan Maghrib.
2. Puasa di Arafah
Puasa pada Hari Arafah adalah sunnah yang sangat dianjurkan, dan mendapatkan pahala besar – pengampunan dosa-dosa kita, bukan hanya untuk tahun yang baru saja berlalu, tetapi juga untuk tahun yang akan datang.
“Puasa itu menghapus dosa-dosa dari tahun yang lalu dan tahun yang akan datang,” kata Nabi (saw).
Berbeda dengan Ramadan, berpuasa pada waktu ini adalah opsional bagi umat Islam, tetapi diharapkan untuk semua yang tidak sedang menjalankan haji di Arafah. Karena kita yakin puasa kita akan memberikan manfaat besar, dan memastikan dosa-dosa kita diampuni.
3. Minta Ampunan
Meminta ampunan dosa-dosa kita kepada Allah (SWT).
“Tidak ada hari di mana Allah (SWT) membebaskan lebih banyak hamba dari Neraka daripada Hari Arafah.” Nabi (saw)
4. Berulang-ulang Mengucapkan Dhikr
5. Melakukan Qurbani sesuai Sunnah
Kesimpulan
Puasa Arafah memiliki keutamaan yang besar dalam Islam. Puasa ini dianjurkan sunnah dan memperoleh pahala luar biasa, yaitu pengampunan dosa-dosa dari tahun yang lalu dan tahun yang akan datang. Keutamaan ini diungkapkan oleh Nabi Muhammad (SAW).
Meskipun bersifat opsional, berpuasa di Arafah diharapkan bagi umat Islam yang tidak sedang menjalankan ibadah haji di tempat tersebut.
Selain berpuasa, menghabiskan sebanyak mungkin waktu untuk beribadah, berdoa, meminta ampunan, dan berulang-ulang mengucapkan dhikr juga merupakan amalan-amalan yang sangat dianjurkan pada hari tersebut.
Dengan menjalankan puasa Arafah, umat Islam berharap mendapatkan berkah besar dan pengampunan dosa dari Allah SWT.
Segera wujudkan impian Anda untuk melaksanakan Umrah di kota suci dengan layanan terbaik bersama Umrah Bandung. Nikmati pengalaman ibadah yang berkesan dan nyaman.
Manfaatkan juga Promo Umrah Bandung eksklusif kami! Dapatkan fasilitas dan pelayanan terbaik dengan harga mulai dari Rp24,9 juta.
Buat Anda yang ingin menjelajahi keindahan destinasi wisata unggulan di Turki bisa dengan Promo Umrah Plus Turki Bandung. Temukan pengalaman perjalanan yang penuh makna dan berkesan bersama kami!