Sholat sunnah ihram merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan sebelum seseorang memasuki miqat dan memulai rangkaian ibadah haji maupun umroh. Melalui niat sholat ihram, seorang muslim menyatakan kesiapan lahir dan batin untuk memasuki kondisi suci (ihram) yang memiliki aturan khusus selama melaksanakan manasik.
Dalam praktiknya, banyak jamaah masih bingung mengenai bagaimana bacaan niat sholat ihram, tata cara melaksanakannya, hingga kapan waktu terbaik untuk mengerjakan sholat sunnah ini. Oleh karena itu, memahami sholat sunnah ihram secara benar menjadi langkah awal agar ibadah umroh berjalan khusyuk dan sesuai tuntunan syariat.
Artikel ini mengulas lengkap mengenai niat sholat ihram, hukum, tata cara, bacaan, serta waktu pelaksanaannya berdasarkan pedoman Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) dan referensi ulama terpercaya.
Baca Juga: Kenali Syarat Umroh Mandiri Lengkap Pasal Undang-Undangnya!
Apa Itu Sholat Ihram?
Sebelum memasuki pembahasan niat sholat ihram, penting memahami makna dari sholat sunnah ihram itu sendiri. Menurut Kemenag RI, sholat ihram adalah sholat sunnah dua rakaat yang dikerjakan sebelum seseorang berniat ihram, baik dalam ibadah umroh maupun haji. Tujuannya adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT serta menyucikan niat sebelum memasuki miqat.
Secara bahasa, istilah “ihram” berasal dari kata al-haram yang berarti sesuatu yang diharamkan atau dihindari. Maknanya, seseorang yang memasuki ibadah haji atau umrah akan berada dalam kondisi khusus, di mana beberapa perbuatan yang sebelumnya diperbolehkan kini menjadi terlarang. Misalnya:
- melakukan hubungan suami istri,
- mengucap kata-kata kotor,
- melakukan akad nikah,
- memakai wangi-wangian, dan lainnya.
Karena itu, para ulama mendefinisikan ihram sebagai niat memasuki ibadah haji atau umrah yang menjadikan seseorang terikat oleh aturan-aturan tertentu.
Pemahaman ini sekaligus meluruskan anggapan keliru bahwa ihram hanya sebatas memakai kain putih tak berjahit. Pada hakikatnya, inti ihram adalah niat, sementara pakaian ihram hanya syarat pendukung kondisi tersebut.
Hukum Sholat Ihram
Banyak jamaah bertanya apakah sholat sunnah ihram wajib atau hanya dianjurkan. Menurut pendapat ulama seperti Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin dalam Syarhul Mumti’, hukum sholat ihram adalah sunnah. Artinya:
- dikerjakan → berpahala,
- ditinggalkan → ihram tetap sah.
Rasulullah SAW tidak pernah secara khusus memerintahkan sholat sunnah ihram dalam hadits shahih. Namun, dalam beberapa riwayat sahih disebutkan bahwa Nabi memulai ihram setelah sholat wajib. Dari sinilah ulama menyimpulkan bahwa sholat sunnah ihram disyariatkan, meskipun tidak menjadi syarat sahnya ihram.
Dalil yang menunjukkan bahwa niat ihram dilakukan setelah aktivitas tertentu adalah riwayat dari Aisyah radhiyallahu ‘anha:
خَرَجْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ ﷺ لِحَجَّةِ الْوَدَاعِ، فَأَهَلَّ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ حِينَ رَكِبَ رَاحِلَتَهُ
“Kami keluar bersama Rasulullah SAW pada haji wada’, dan beliau mulai berihram ketika telah berada di atas untanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Imam Nawawi dalam Al-Majmu’ juga menegaskan bahwa sholat sunnah ihram sangat dianjurkan, namun tidak terkait langsung dengan syarat atau rukun ihram.
Bacaan Niat Sholat Ihram Umroh
Setelah selesai mengerjakan sholat sunnah ihram, seseorang dianjurkan melafalkan niat ihram. Bacaan niat ihram umroh adalah sebagai berikut:
Tulisan Arab
نَوَيْتُ الإِحْرَامَ لِلْعُمْرَةِ وَأَحْرَمْتُ بِهَا لِلَّهِ تَعَالَى
Transliterasi
Nawaitul ihraama lil ‘umrati wa ahramtu bihaa lillaahi ta’aalaa
Artinya
“Aku berniat ihram untuk umrah dan aku berihram karena Allah Ta’ala.”
Niat ini dapat dilafalkan dengan lisan, namun boleh juga cukup dalam hati. Meski demikian, sebagian ulama menilai menyuarakan niat lebih utama agar mudah diikuti dan dihayati oleh jamaah.
Tata Cara Sholat Sunnah Ihram
Menurut pedoman resmi Kemenag RI, tata cara sholat sunnah ihram adalah sebagai berikut:
1. Mandi dan Bersuci
Sebelum mengenakan pakaian ihram, disunnahkan mandi janabah atau mandi ihram. Pada tahap ini juga dianjurkan memakai wangi-wangian, memotong kuku, dan membersihkan diri.
2. Memakai Pakaian Ihram
- Laki-laki mengenakan dua lembar kain ihram tanpa jahitan.
- Perempuan mengenakan pakaian syar’i yang menutup aurat tanpa cadar dan tanpa sarung tangan.
3. Melaksanakan Sholat Sunnah Dua Rakaat
Pelaksanaannya sama seperti sholat sunnah lainnya. Namun, dianjurkan:
- Rakaat pertama setelah Al-Fatihah membaca surah Al-Kafirun,
- Rakaat kedua membaca surah Al-Ikhlas.
Ini adalah anjuran, bukan ketentuan wajib.
4. Membaca Niat Ihram
Setelah selesai sholat, jamaah menghadap kiblat lalu melafalkan niat ihram umroh atau haji. Pada tahap inilah seseorang resmi memasuki keadaan ihram.
5. Mengucapkan Talbiyah
Setelah niat, jamaah dianjurkan memperbanyak talbiyah sebagai tanda telah memasuki status ihram:
لَبَّيْكَ اللّهُمَّ لَبَّيْكَ… إلى آخره
(Labbaikallahumma labbaik…)
Artinya:
“Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah…”
Sejak saat ini, seluruh larangan ihram mulai berlaku.
6. Menjaga Larangan Ihram
Beberapa larangan yang harus dipatuhi antara lain:
- tidak memakai wangi-wangian,
- tidak memotong rambut atau kuku,
- tidak berburu,
- tidak berhubungan suami istri,
- tidak berkata kotor, dan lainnya.
Menjaga larangan ihram menjadi bagian penting dalam kesempurnaan ibadah.
Waktu Pelaksanaan Sholat Sunnah Ihram
Sholat sunnah ihram dilaksanakan sebelum membaca niat ihram, yakni saat seseorang siap memasuki status ihram. Waktunya sangat fleksibel, tidak terikat kepada waktu tertentu seperti sholat fardhu.
Bila waktu pelaksanaannya bertepatan dengan sholat wajib, seperti Dzuhur atau Ashar, maka cukup melaksanakan sholat wajib tersebut. Tidak perlu lagi sholat sunnah ihram secara terpisah.
Tempat Melaksanakan Sholat Ihram
Sholat ihram dapat dilakukan di mana saja sebelum memasuki miqat, namun yang paling utama adalah di area miqat itu sendiri.
Contoh Lokasi Berdasarkan Jamaah Indonesia
- Jamaah dari Madinah → biasanya melaksanakan sholat ihram di Masjid Dzul Hulaifah (Bir Ali).
- Jamaah dari Indonesia (pesawat) → bisa melakukan sholat sunnah ihram di bandara embarkasi atau di pesawat menjelang melintasi garis miqat seperti Yalamlam.
- Jamaah dari Mekah ingin umroh → biasanya berihram dari Tan’im atau Ji’ranah.
Setelah melaksanakan sholat, jamaah melafalkan niat dan memperbanyak talbiyah sebagai tanda telah memasuki ibadah umrah secara resmi.
Penutup
Sholat sunnah ihram adalah amalan yang sangat dianjurkan sebelum memasuki miqat dan memulai ibadah umroh. Meskipun hukumnya tidak wajib, sholat ini menjadi bentuk persiapan spiritual yang penting agar hati lebih khusyuk dan siap menghadapi rangkaian ibadah.
Dengan memahami bacaan niat sholat ihram, tata cara pelaksanaannya, serta waktu dan tempat yang tepat, jamaah dapat memulai ibadah umroh dengan benar sesuai tuntunan syariat. Semoga panduan ini bermanfaat dan membantu Anda dalam mempersiapkan ibadah suci yang penuh keberkahan.
Sebagai agen biro perjalanan umroh Jakarta, Rawda Travel menawarkan berbagai pilihan paket untuk Anda, termasuk paket umroh hemat dan paket umroh plus Turki dan umroh plus Dubai. Rawda Umroh telah memiliki izin resmi dan melayani berbagai jamaah dari seluruh Indonesia. Testimoni positif yang diterima oleh Rawda adalah bukti dari kepercayaan dan kualitas layanan yang diberikan kepada masyarakat.
Baca Juga: Daftar Sebaran Kuota Haji 2026 di Tiap Provinsi di Indonesia
Tulisan terkait:
- Bacaan Kalimat Talbiyah: Makna dan Keutamaan Bacaan Kalimat Talbiyah Dibalik Pengucapannya
- Bacaan Talbiyah: Makna dan Keutamaan Bacaan Talbiyah
- Arti hasbunallah wanikmal wakil dan tulisan arabnya, beserta keutamaannya
- Bacaan Do'a Thawaf Lengkap dalam 7 Putaran Beserta Makna dan Keutamaan Dibaliknya
- Melaksanakan Umroh Sebelum Pergi Haji, Apa hukum Umroh Sebelum Pergi Haji?
- Mengenal Tahallul Simbol Penutup Ibadah Haji dan Umroh
- Tuntunan Manasik Haji dan Umrah Bagi Jamaah Lansia
- Menyingkap Misteri: Macam Macam Miqat Dalam Pelaksanaan Umroh
- Mengapa umroh dan haji bisa wajib hukumnya bagi mereka yang mampu
- Tugas dan Fungsi Kementerian Haji dan Umroh: Memberikan Layanan Ibadah yang Sempurna