Jangan khawatir! Inilah Panduan Berhaji Bagi Difabel dengan Keterbatasan Fisik

Panduan Berhaji Bagi Difabel

Memiliki keterbatasan fisik tidak mengurungkan niat untuk berhaji. Berikut panduan berhaji bagi difabel dengan keterbatasan fisik. Yuk simak informasinya dibawah ini!

Menunaikan ibadah Haji merupakan rukun islam kelima dan wajib dilakukan bagi yang mampu. Ibadah Haji merupakan ibadah yang ditunaikan di tanah suci Mekkah dan Madinah menjadi salah satu ibadah yang keberangkatannya diidam-idamkan oleh umat islam.

Memiliki keterbatasan fisik tidak menyebabkan putus asa untuk tidak menunaikan ibadah haji. Mekkah memiliki layanan khusus dan fasilitas bagi jamaah calon haji penyandang disabilitas yang disiapkan oleh pemerintah Arab Saudi untuk memudahkan para calon jamaah beribadah. Jamaah haji penyandang difabel dapat menggunakan skuter matik ataupun kursi roda yang disediakan di lantai dua dan tiga.

Fasilitas Bagi Jamaah Haji yang Melangsungkan Ibadah di Tanah Suci

Panduan Berhaji Bagi Difabel

Bagi para jamaah haji difabel yang ingin menunaikan ibadah haji tidak perlu kawatir karena pemerintah Arab Saudi menyediakan fasilitas – fasilitas di Masjidil Haram seperti skuter matik dan kursi roda yang memudahkan jamaah penyandang disabilitas untuk melakukan rangkaian kegiatan tawaf dan sai.

Para jamaah difabel dapat menggunakan fasilitas skuter atau kursi roda yang berada di lantai dua dan tinggal. Selain itu, fasilitas yang disediakan lainnya untuk memudahkan para jamaah penyandang disabilitas adalah toilet khusus yang tersedia pada beberapa titik.

Fasilitas yang disediakan di Arab Saudi cukup lengkap dan memudahkan para jamaah penyandang difabel untuk menunaikan ibadah haji. Para jamaah hanya saja mempersiapkan diri untuk menunaikan ibadah haji agar tetap khusyuk dalam menjalankan serangkaian ibadah.

Panduan Berhaji Bagi Difabel dengan Keterbatasan Fisik

Panduan Berhaji Bagi Difabel

Bagi para jamaah haji dapat mempersiapkan beberapa hal seperti perlengkapan, persiapan diri, dan lain – lain. Berikut ini panduan berhaji bagi difabel dengan keterbatasan fisik.

1. Persiapan mental dan spiritual

Panduan berhaji bagi difabel dengan keterbatasan fisik ialah mempersiapkan mental spiritual. Para calon jamaah difabel dapat menunaikan ibadah haji dengan motivasi serta niat yang ikhlas karena Allah SWT.

Jamaah haji juga dapat bertekad bulat untuk pergi haji disunnahkan berwasiat kepada keluarga dan handai taulannya dengan wasiat taqwa kepada Allah SWT. Para jamaah diharapkan mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya serta segera bertaubat sebenar – benarnya dari segala dosa.

Jamaah haji juga melakukan wasiat kepada keluarga, kerabat, teman, tetangga, atau siapapun yang berinteraksi dengannya terkait dengan hutang piutang, tanggungan, amanat yang belum diselesaikan atau meminta maaf atas segala perbuatan zalim yang disengaja maupun tidak.

2. Persiapan Fisik

Panduan berhaji bagi difabel dengan keterbatasan fisik yang perlu diperhatikan adalah persiapan fisik. Meskipun memiliki keterbatasan fisik, para penyandang disabilitas perlu untuk menjaga kesehatannya dengan rajin berolahraga. Berolahraga dapat membantu memperbaiki kebugaran yang mengalami penurunan fungsi tubuh.

3. Persiapan Material

Panduan berhaji bagi difabel dengan keterbatasan fisik perlu untuk mempersiapkan material seperti halnya jamaah lainnya. Jamaah haji hendaknya menunaikan ibadah dengan biaya yang halal karena apabila biaya yang digunakan untuk berhaji merupakan biaya yang haram maka tidak akan bernilai ibadah tersebut disisi Allah dan bahkan ibadah akan ditolak oleh Allah.

4. Perlengkapan dokumen

Panduan berhaji bagi difabel dengan keterbatasan fisik yang penting diperhatikan adalah perlengkapan dokumen seperti paspor, buku kesehatan, fotokopi BPIH, fotokopi kartu keluarga, pasfoto ukuran 3×4, pas foto ukuran kartu pos, daftar nomor telepon penting, daftar doa titipan, dan peta tanah suci.

Perlengkapan dokumen harus dipersiapkan dengan matang. Apabila kesusahan, para jamaah dapat meminta anggota keluarga lainnya untuk membantu mempersiapkan dokumen.

Setelah dokumen siap, calon jamaah haji penyandang difabel dapat datang ke asrama haji untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dan pemeriksaan dokumen – dokumen administrasi.

5. Perlengkapan sehari – hari

Panduan berhaji bagi difabel dengan keterbatasan fisik ialah perlu untuk mempersiapkan perlengkapan sehari – hari. Beberapa jenis perlengkapan sehari – hari yang wajib untuk dibawa seperti obat – obatan, vaselin, buku atau alat tulis, sandal jepit, dan lain – lain.

Obat – obatan yang menjadi perlengkapan sehari – hari yang akan dibawa ke tanah suci akan dicek oleh petugas kesehatan ketika berada di asrama haji. Nantinya ketika di Asrama haji akan ada pembagian tugas, penentuan ketua rombongan, dan penentuan tim -tim yang akan memberi bimbingan selama di Tanah suci.

Pembinaan terhadap Jamaah Difabel yang Akan Menunaikan Ibadah Haji

Para calon jamaah haji bagi penyandang difabel tidak perlu kawatir karena nantinya saat di asrama akan diberikan pembinaan persiapan yang mencakup pembagian tanda pengenal (bentuk gelang dan harus dipakai di tanah suci). Jamaah haji juga akan diberikan uang makan sebesar 1500 real, pembagian paspor ketika sampai di bandara, kursi roda, alat bantu dengar, serta alat lain yang diperlukan lainnya.

Para jamaah haji penyandang disabilitas tidak perlu cemas selama pelaksanaan ibadah karena pemerintah telah menjamin pelaksanaan ibadah haji bagi para jamaah termasuk penyandang disabilitas. Beberapa jaminan tersebut meliputi perlindungan termasuk pendampingan dan penyelesaian dokumen perjalanan apabila jamaah mendapati permasalahan selama perjalanan ibadah, perlindungan hukum berupa jaminan kepastian keberangkatan dan kepulangan haji, perlindungan keamanan termasuk keamanan fisik, keselamatan jiwa, kecelakaan, serta pertanggung jawaban asuransi dari keberangkatan hingga kepulangan.

Perlindungan Hukum Bagi Jamaah Haji Keterbatasan Fisik

Jamaah haji dan petugas haji selama melaksanakan ibadah mendapatkan perlindungan yang tertera dalam UU Nomor 8 Tahun 2019 pada pasal 41 yaitu Menteri bertanggung jawab memberikan pelindungan kepada jamaah haji dan petugas haji sebelum, selama, dan setelah jemaah haji dan petugas haji melaksanakan ibadah haji.

Jamaah haji akan mendapatkan hak dan kewajibannya meliputi :

– Mendapatkan bukti setoran dari BPS Bipih dan nomor porsi dari Menteri

– Mendapatkan bimbingan manasik haji dan materi lainnya di tanah air, dalam perjalanan, dan di Arab Saudi

– Mendapatkan pelayanan akomodasi, konsumsi, dan kesehatan

– Mendapatkan pelayanan transportasimendapatkan pelindungan sebagai Jamaah Haji Indonesia

– Mendapatkan identitas haji dan dokumen lainnya yang diperlukan untuk pelaksanaan Ibadah Haji

– Mendapatkan asuransi jiwa sesuai dengan prinsip syariat

– Mendapatkan pelayanan khusus bagi Jamaah Haji penyandang disabilitas

– Mendapatkan informasi pelaksanaan Ibadah Haji

– Memilih PIHK untuk Jamaah Haji Khusus

– Melimpahkan nomor porsi kepada suami, istri, ayah, ibu, anak kandung, atau saudara kandung yang ditunjuk dan/atau disepakati secara tertulis oleh keluarga dengan alasan meninggal dunia atau sakit permanen menurut keterangan kesehatan Jamaah Haji.

Jamaah Haji Difabel Mendapatkan Pendampingan Khusus

Bagi para calon jamaah haji penyandang keterbatasan fisik akan mendapatkan pendampingan khusus yakni anggota keluarga meliputi hubungan sebagai suami/istri/anak kandung/orang tua kandung/menantu/saudara kandung dibuktikan dengan fotokopi KTP, fotokopi buku nikah, fotokopi akta kelahiran, fotokopi kartu keluarga atau bukti lain yang sah dengan menunjukan keasliannya.

Jamaah dengan penyandang difabel akan mendapatkan 1 pendamping jika memiliki ubungan suami atau istri atau saudara kandung. Jika hubungan anak kandung atau orang tua kandung menantu maka didampingi 2 orang. Pendamping tersebut tentunya telah melakukan pelunasan pembayaran biaya haji serta pendamping telah terdaftar sebagai jamaah haji khusus.

Bagi para jamaah haji penyandang disabilitas juga akan mendapatkan fasilitas seperti kursi roda, guide pribadi, uang untuk membayar dam apabila diperlukan, serta alat peraga lain sesuai dengan kebutuhan.

Nah informasi yang telah dijelaskan merupakan penjelasan terkait panduan berhaji bagi difabel. Semoga dari informasi yang diberikan dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Apabila Anda merupakan penyandang disabilitas dan ingin menunaikan ibadah umrah atau haji tenang saja karena pemerintah telah berupaya memberikan kenyamanan, keamanan, serta layanan terbaik untuk para calon jamaah haji atau umrah memiliki keterbatasan fisik.

Selain itu, para biro travel keberangkatan haji dan umrah juga telah memberikan perhatian khusus dan menjamin pelayanan terbaik bagi para penyandang disabilitas.

Salah satu biro penyelenggaran umrah terbaik umrah Jakarta berpengalaman mengantarkan para calon jamaah ke tanah suci yakni Rawda travel Umrah. Biro travel ini menawarkan perjalanan ke tanah suci dengan perlengkapan premium memenuhi standar kualitas tinggi.

Salah satu paket umroh yang ditawarkan ialah Umroh plus Turki. Dapatkan pengalaman umrah dengan tenang dan penuh khidmat bersama Rawda travel Umroh.

Share the Post: